INDRAMAYU –
Rencana pembangunan jembatan Pulo Cangak di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua,Kabupaten
Indramayu yang sempat digulirkan,terancam sulit terwujud.Sarana transportasi yang
disiapkan untuk infrastruktur penghubung antara Wilayah Kecamatan Bangodua dan Wilayah
Kecamatan Kertasemaya, belum mendapatkkan sokongan anggaran baik melalui APBD
Kabupaten,Provinsi serta APBN Pemerintah pusat.
Pembangunan jembatan pulo Cagak belum dapat dilakukan, ditengarai karena minimnya anggaran
dari Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Sementara itu,bantuan anggaran dari pemerintah baik pusat maupun provinsi Jabar yang
diusulkan,belum juga ada kepastian.
Kepala Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, Didi Supriyadi
melalui Kepala Bidang Jembatan, Yudi Suswanto K, mengatakan, anggaran yang direncanakan
berkisar Rp50 miliar telah diajukan ke Pemerintah Pusat dan Provinsi. Akan tetapi, sampai
sekarang belum terealisasi. “Namun, masih ada harapan.Mudah-mudahan tahun depan bisa ada
realisasi,”kata dia.
Menurutnya, banyak manfaat yang didapat jika jembatan itu terbangun. Jembatan Pulo cangak
akan memperlancar aktifitas masyarakat.Apalagi dua Kecamatan tersebut merupakan wilayah
sentra produksi pertanian.
Direncanakan, Jembatan Pulo cangak terbentang sepanjang 140 meter diatas permukaan sungai
cimanuk dengan lebar 8 meter. Konstruksi yang dibangun untuk jembatan itu menggunakan
tiang pancang dan besi baja kanal.
Selama ini, aktivitas masyarakat Desa Bangodua yang hendak menuju Desa Kertasemaya, atau
sebaliknya, mereka menggunakan perahu tambangan sebagai alat penyeberangan.”Kami berharap jembatan bisa dibangun, karena bisa mempermudah transportasi masyarakat,”kata Edi,29 warga Desa Bangodua Kecamatan Bangodua.(tomi
indra/Bam)