Harga kedelai terus mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir. Hal itu, membuat pedagang tempe di pasar Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terpaksa membuat ukuran tempe lebih kecil dari ukuran biasanya.
“Saat harga kedelai naik, harga tempe juga otomatis naik. Tapi para pembeli banyak yang mengeluh. Untuk itu, kita buat ukuran tempe lebih kecil,” ujar Enting (66 tahun) penjual tempe di Desa Sukajati, Kecamatan Haurgeulis, Selasa (23/02/2021)
Tempe yang dibuat ini dipasok untuk kebutuhan pedagang di Pasar Haurgeulis, Indramayu serta beberapa pedagang sayur di wilayah Kecamatan Haurgeulis.
Menurutnya, harga kedelai yang sebelum hanya dihargai Rp 760.000 per satu kwintal sekarang melonjak tinggi hingga mencapai harga Rp.1.070.000 per satu kwintal.
“Harga dari penjual kedelai sangat mahal, jadi harus miliki pasokan yang banyak, takut gak kebagian,” tuturnya.
Enting juga menuturkan tahun ini harga kedelai yang paling mahal dibandingkan beberapa tahun belakangan ini.
“Kamai meminta kepada pemerintah agar memperhatikan para pedagang tempe, untuk mengatur harga kedelai. Semoga bisa normal kembali,” ucapnya. (Dio/IJnews)