MAJALENGKA –
Masyarakat Kabupaten Majalengka dikagetkan data yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) setempat di media sosial yang memperkirakan ada ribuan warga berperilaku atau berorientasi seks menyimpang, lebih dikenal dengan istilah lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Kepala Kemenag Majalengka Yayat Hidayat menyebutkan saat ini ada 1.017 LGBT, 300 Waria, 500 PSK dan 125 di antaranya sudah HIV AIDS di Majalengka. Hal tersebut disampaikan Yayat pada saat membuka kegiatan bimbingan perkawinan di KUA kecamatan Majalengka, kemarin.
Indramayujeh.com kemudian mengklarifikasi soal kebenaran data yang dipublikasikan Kemenag kepada komunitas terkait.
Beben Badruzaman pengelola program HIV AIDS Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Majalengka menjelaskan, sulit untuk memprediksi pergerakan dan jumlah pasti mereka yang memiliki orientasi seks menyimpang. Sebab mobilitas mereka yang nomaden, serta sedikitnya tempat mangkal.
Beben membeberkan, pihaknya sudah melakukan juga pendampingan dan edukasi bahaya seks bebas dan hubungan seks sesama jenis. Bahkan, dia berusaha untuk membawa kembali para pelaku gay menjalani takdir sebagai lelaki normal.
“Data yang kami advokasi, jumlah LGBT mencapai 1.017 orang, waria 160 orang dan PSK pada saat tidak menjadi konsentrasi kami di PKBI,” ungkapnya, Kamis (18/7/2019).
Apalagi lanjut Beben, perkembangan pembangunan di Majalengka, termasuk giatnya laju industri dengan beroperasinya pabrik-pabrik, tidak menutup kemungkinan mendorong munculnya perilaku seks menyimpang yang mengakibatkan angka kasus HIV menjadi semakin besar.
Dia berharap kepada Pemkab Majalengka, untuk lebih berperan aktif dan memberi perhatian kepada orang terjangkit HIV. Sebab HIV/AIDS yang merupakan penyakit tak kasat mata berbeda gejalanya dari penyakit lain. Serta dorongan dana yang masih belum memadai untuk menangani kasus tersebut.
“Sementara ini masih dominasi perhatian program CSR dari luar negeri. Walaupun alhamdulillah pada tahun ini KPA sudah berdiri dengan dibiayai dari APBD,” tambahnya. (Oki)