INDRAMAYU –
Bawaslu Jawa Barat meminta kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menghindari
adanya isu SARA dalam perhelatan Pilgub Jawa Barat mendatang.
Komisioner Bawaslu Jawa Barat,Wasikin Marzuki berharap sentimen isu SARA diharapkan dapat
diminimalisasi.”Potensi isu SARA cukup tinggi saat Pilgub Jawa Barat mendatang.Kami
berharap isu SARA seperti saat Pilgub DKI Jakarta tidak terjadi di Jawa Barat,”kata dia.
Bawaslu Jawa Barat juga mengkritisi daftar pemilih tetap (DPT) dalam perhelatan Pemilu
yang diduga tidak akurat.
“Panwas ditingkat Kecamatan hingga pengawas lapangan di tingkat desa untuk ikut mengawasi
proses penetapan daftar pemilih tetap pada pemilu mendatang,”ujar Komisioner Bawaslu Jawa
Barat,Wasikin Marzuki saat kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu dan pemilihan
partisipatif bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di aula hotel wiwi perkasa Indramayu
Kamis (2/10).
Wasikin menjelaskan, pengawasan pemilu pada hakekatnya merupakan tanggungjawab
masyarakat.Jadi pengawasan pemilu akan lebih efektif dilakukan oleh masyarakat.”Pengawasan
masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu akan lebih mudah dilakukan,karena masyarakat yang
lebih tahu dan dekat dengan segala fenomena dan kejadian yang terjadi di masyarakat,”kata
dia.Jadi,jika masyarakat ikut mengawasi, DPT dalam pemilu akan lebih akurat.
Pasalnya,pemilih yang akan ikut pemilu merupakan pemilih yang telah memenuhi kriteria
sebagai pemilih dalam pemilu.”Di Jawa barat masih kerap ditemukan adanya pemilih dalam DPT
padahal yang bersangkutan sudah meninggal dunia,”kata dia.
Untuk menekan agar masalah-masalah tersebut tidak terjadi lagi,hal
yang terpenting saat ini adalah memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat
terkait pelanggaran pemilu.
Dalam kesempatan ini Bawaslu Jawa Barat juga mengajak peran serta tokoh agama dan
masyarakat untuk menekan isu SARA dalam pemilu di Jawa Barat.”Hindari isu SARA,karena
berpotensi memecah belah persatuan bangsa,”kata dia.
Sementara itu Ketua Panwaslu Kabupaten Indramayu,Nurhadi mengatakan sosialisasi yang
melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan tentang pengawasan pemilu.”Peran serta dari tokoh masyarakat dan tokoh ulama
akan sangat membantu tugas panwaslu dal am pengawasan pemilu,”kata dia.
Nurhadi juga mengajak kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk melaporkan setiap
pelanggaran pemilu kepada Panwaslu.”Peran serta yang aktif dari masyarakat akan sangat
membantu kita dalam pengawasan pemilu,”kata dia.(tomi indra)