KUNINGAN –
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya mengakibatkan tebing setinggi sekitar 30 meter di jalur Kabupaten Subang-Kuningan longsor.
Material longsoran tanah menutupi ruas jalan penghubung Subang-Pamulihan. Akibatnya, kendaraan baik roda dua maupun roda empat kesulitan untuk melalui akses jalan penghubung Subang-Pamulihan.
Aparat pemerintahan Kecamatan Subang bersama warga dan pihak terkait, langsung melakukan pembersihan material longsoran tanah.
“Kondisi pagi ini jalan penghubung Subang ke Pamulihan masih tertutup longsor, mungkin kejadian malam tadi. Kami bersama warga dengan swadaya sedikit demi sedikit membuka akses jalan, agar sementara dapat dilalui kendaraan roda dua,” kata Camat Subang Indra Bayu Permana SSTP saat dimintai keterangan persnya, Jumat (12/4/2019).
Namun bagi kendaraan mobil, pihaknya menghimbau, agar mengambil jalur alternatif karena tidak memungkinkan untuk dilalui.
“Khusus mobil tidak bisa lewat, harus mengambil jalur alternatif melalui jalan Dusun Cirahayu. Jadi kita pasang rambu-rambu di persimpangan jalan dekat lokasi longsor, agar kendaraan mobil mengambil jalur alternatif,” terangnya.
Namun jika material longsoran tanah sudah agak terbuka lebar, pihaknya akan membuka akses jalan agar dapat dilalui mobil. Namun dengan sistem buka tutup jalan, sehingga mobil satu dengan lainnya saling bergantian.
“Sebetulnya di lokasi itu juga pernah kejadian, kita bersihkan dengan alat berat atau beko. Nanti kita juga datangkan alat berat agar material longsoran ini dapat segera dibersihkan,” ujarnya.
Dirinya mengimbau, agar warga masyarakat di wilayah Subang dapat meningkatkan kewaspadaan khususnya di titik rawan longsor.
“Kami imbau agar warga meningkatkan kewaspadaan ya, apalagi kalau cuaca sedang turun hujan. Khususnya bagi warga di permukiman yang ada di zona rawan bencana, segera lapor ke petugas setempat jika ada kejadian-kejadian kebencanaan, agar segera mendapat penanganan,” ungkapnya.
Dia menyebut, jalur tersebut belum dibangun Tembok Penahan Tebing (TPT) karena masuk dalam rencana pelebaran jalan, ruas jalan poros Cipasung-Jawa Tengah.
“Tapi mudah-mudahan bisa bertahap difasilitasi pembuatan TPT di lokasi rawan di titik-titik tertentu,” harapnya.
Sepanjang Maret-April kata Camat Ibe sapaan akrabnya, kejadian musibah bencana alam baru terjadi di April saja.
“Kalau Maret, Alhamdulillah tidak ada kejadian. Namun April ini ada 2 titik kejadian, pertama pergerakan tanah di daerah Kemang Lopang di SMPN 2 Subang, dan keduanya yang sekarang tanah longsor,” imbuhnya.
Kejadian pergerakan tanah sendiri lanjutnya, kerusakan bangunan SMPN 2 Subang tidak terlalu berat. Hanya saja jalan ada yang rusak, karena tertimbun dan ada pergeseran tanah. (Andri)