CIREBON –
Jamaah Akar Jati se-Wilayah III Cirebon mendoakan pemudik agar selamat sampai tujuan. Sehingga dapat berkumpul bersama keluarga, saudara, dan sahabat di kampung halaman tanpa kurang satu apapun.
Jamaah juga mendoakan para petugas yang tetap menjalankan kewajibannya mengatur lalu lintas dan memastikan mudik tahun ini berjalan aman dan tertib. Doa bersama dipanjatkan dalam dzikir muhasabah atau doa bersama di Jumat terakhir bulan Ramadhan, dengan lantunan doa yang dipimpin oleh KH. Maman Imanulhaq.
KH. Maman Imanulhaq yang juga pengurus Pondok Pesantren Al Mizan mengatakan, mudik harus dijadikan momen untuk menemukan jati diri secara pribadi dan jati diri bangsa.
“Mudik harus dijadikan sebuah evaluasi sudah sejauh mana kesuksesan kita dan prestasi kita di tanah rantau membawa manfaat kepada daerah asal kita,” katanya, Jumat (31/5/2019).
Dia menyatakan, mudik adalah suatu perjalanan fisik dari perantauan ke kampung halaman, namun kerinduan pada kampung halaman dan keluarga harus menjadikan semacam pengingat asal usul dan menguatkan rasa persaudaraan. “Asal usul yang sama harus memperkuat rasa persaudaraan kita,” ujarnya.
Dia menekankan, momen mudik dan Hari Raya Idul Fitri bukan ajang untuk pamer kekayaan atau pencapaian yang didapat dari perantauan tapi bagaimana memaknai bulan suci ini dengan hati yang bersih serta hidup sederhana.
“Mudik bukan waktunya untuk memamerkan kekayaan, tetapi bagaimana kita bermanfaat bagi kampung halaman dan sesama,” tuturnya. (Juan/SRM)