INDRAMAYU –
Petani di Indramayu mengeluhkan masih rendahnya harga jual padi dari tingkat petani ke tengkulak yang saat ini berkisar harga Rp450.000-500.000/kuintal. Padahal lumbung padi petani mulai terisi.
Diungkapkan salah satu petani di Kecamatan Pasekan, Udin di wilayahnya sudah mulai memasuki panen musim sadon. Untuk panen rayanya diperkirakan satu pekan ke depan.
“Sudah banyak yang panen. Puncak panen kayaknya minggu depan,” ungkapnya.
Namun tetap saja Udin dan petani lainnya di Pasekan merasakan adanya ganjalan di hati. Itu karena harga gabah yang masih murah. “Sayang harganya masih rendah. Berkisar 450-500 (ribu) per kuintal,” katanya.
Menurut Udin, harga tersebut masih belum sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk musim tanam kali ini. Lantas, ia memilih untuk tidak segera melepas padi. Kecuali ada kebutuhan mendesak. “Semoga harganya cepat naik,” harapnya.
Sementara itu salah seorang pengusaha beras di Kecamatan Widasari, Anas menjelaskan, berdasarkan pengalamanya, ia memprediksi harga jual gabah akan mengalami kenaikan.
“Musim gadu ke musim rendeng jaraknya jauh. Lamanya jeda antar musim itu yang mepengaruhi harga padi,” katanya.
Namun akan berbeda manakala dari musim rendeng ke musim gadu. “Waktunya cepat karena petani mengejar air,” pungkasnya. (Nafis)