MAJALENGKA – Hujan yang mengguyur pada Rabu (8/12/2021) dan Kamis (9/12/2021) kemarin, mengakibatkan bencana longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Data yang tercatat BPBD Majalengka hingga Kamis (9/12/2021) pukul 22.00 WIB kemarin, wilayah yang mengalami bencana longsor di antaranya Desa Cihaur, Desa Wanahayu (Kecamatan Maja), Desa Haurgeulis, Desa Silihwangi, Desa Sukamenak (Kecamatan Banjaran), Desa Maniis (Kecamatan Cingambul), Desa Cimeong, Desa Girimulya, Desa Kareo, Desa Banjaran, Desa Sangiang (Kecamatan Banjaran).
Salah satu dampak longsor terparah terjadi di jalur penghubung Majalengka dengan Kabupaten Kuningan dan Ciamis tepatnya di Desa Cimeong, Kecamatan Banjaran. Akibat musbih tersebut jalur tersebut hanya bisa dilalui kendaraan secara bergantian.
“Jalur protokol antara Majalengka, Kuningan dan Ciamis, tepatnya di Desa Cimeong itu terjadi longsoran sebagai akibat dari curah hujan sekitar 2 hari yang lalu pada malam hari,” kata Kepala Pelaksana BPBD Majalengka Iskandar Hadi, Jumat (10/12/2021).
Menurut Iskandar, sampai saat ini pihaknya belum membuat kebijakan soal penutupan jalan yang menghubungkan 3 kabupaten itu.
“Hari ini sudah dilakukan evakuasi. Sementara kita masih belum membuat kebijakan apakah itu ditutup atau tidak. Kalau melihat kondisi jalan itu diterpa hujan terus menerus bahkan Dishub juga menyarankan segera ditutup karena memang potensi kerawanannya cukup tinggi,” jelas dia.
Lebih jauh, kata dia, BPBD menyarankan, agar pihak terkait segera melakukan penanganan. Sebab, jika masih dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
“Kalau tidak segera ditangani khawatir jalan menjadi putus, karena memang di bawahnya itu ada rembesan air sebagai akibat dari jalur air yang tidak dirawat, padahal di sebelahnya itu ada saluran gorong-gorong sebetulnya. Tapi karena air deras sehingga meluap ketempat yang lain nabrak pinggir jalan. Sehingga ada rembasan dibawahnya (yang menyebabkan longsor),” paparnya.
“Kita akan koordinasikan dengan pihak terkait karena itu jalan provinsi (dikelola Pemprov Jabar). Kita koordinasikan dengan bina marga provinsi,” lanjutnya.(*)