KUNINGAN –
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Kuningan mengutuk keras aksi terorisme yang dilakukan ekstrimis kulit putih terhadap warga muslim saat melaksanakan salat Jumat di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru.
Dalam aksi solidaritas itu, para mahasiswa juga malaksanakan salat ghoib untuk mendoakan para korban penembakan, serta penggalangan dana bagi korban banjir bandang di Sentani, Jayapura.
Kegiatan yang dipusatkan di bundaran lampu merah Cijoho Kuningan itu mendapat pengawalan dari kepolisian. Ada beberapa peserta aksi yang berorasi mengecam tindakan penembakan, dan adapula yang melakukan galang dana bagi korban bencana banjir bandang Sentani.
“Kita mengutuk keras tindakan penembakan yang terjadi di Masjid Selandia Baru. Aksi itu sangat biadab,” kata salah seorang peserta aksi, Muhammad Bagja, Kamis (21/3/2019).
Menurutnya, aksi penembakan itu merupakan kejahatan terorisme yang sulit ditolerir lagi. Bahkan para pelaku pantas mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan biadab tersebut.
“Kita adakan juga galang dana untuk disalurkan kepada korban di Sentani Jayapura, melalui teman-teman KAMMI disana. Kita juga lakukan shalat ghoib bagi korban penembakan di Masjid New Zealand,” terangnya.
Sementara Anggota KAMMI Kuningan Muhammad Dirgan mengaku, aksi solidaritas ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, baik pengecaman terhadap aksi penembakan di Masjid Selandia Baru maupun penggalangan dana bagi korban banjir bandang di Sentani Jayapura.
“KAMMI menyatakan sikap terkait penyerangan terorisme di New Zealand, yang notabene bukan orang Islam. Justru orang Islam yang diserang oleh orang non Islam, ini menjadi keprihatinan bagi kita. Kita mengutuk keras kejadian itu,” tegasnya.
Pihaknya juga mengutuk, atas terjadinya Islamophobia di seluruh dunia terutama di New Zealand. Bahkan KAMMI mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjaga toleransi dan kedamaian, untuk menuju suasana yang damai dan tentram di wilayah masing-masing. (Andri)