CIREBON –
Kecelakaan maut terjadi di tol Cikopo – Palimanan KM 150 jalur B (Cipali) yang menewaskan 12 orang dan 38 orang korban luka berat maupun ringan.
Menurut pemeriksaan awal petugas, kecelakaan beruntun yang melibatkan bus Safari Dharma Raya, Mitsubishi Expander, truk pengangkut ayam, dan Toyota Innova Itu akibat sopir bus yang mengantuk.
Namun, setelah petugas melakukan pemeriksaan lebih intensif diduga kuat tabrakan beruntun itu disebabkan oleh salah satu penumpang berinisial A warga Jakarta yang mencoba mengambil alih kendali sopir bus.
Menurut Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi, salah satu penumpang bus berinisial A mendadak menyerang supir berusaha merebut kendali sehingga bus melaju tak terkendali menyebrang ke jalur berlawanan arus.
“Pelaku mengakui bahwa ia berusaha merebut supir, dan terjadi keributan di dalam bus,” Senin (17/6/2019).
Sebelumnya, pelaku mengaku sopir bus dan kernet tengah melakukan percakapan melalui telepon genggamnya yang didengar oleh A bahwa sopir dan kernet ingin membunuhnya.
“A mengaku berusaha membela diri karena mendengar sopir dan kernet berbicara melalui telepon berencana membunuhnya,” ujarnya.
Kejadian itu didapat dari informasi salah satu penumpang berinisial W yang duduk tepat di belakang bangku sipir. “Kami mendapat keterangan dari seorang saksi, dan pelaku pun mengakui perbuatannya. Jadi kecelakaan itu bukan karena mengantuk,” terangnya.
Besar kemungkinan, pelaku akan ditetapkan menjadi tersangka, namun pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut. Sebagai langkah awal petugas telah memeriksa urine pelaku
“Dari tes urine, pelaku negatif menggunakan narkoba. Untuk itu akan kita dalami, apa yang menyebabkan dia tiba-tiba menyerang sopir. Apakah betul, masa sopir dan kernet ingin membunuh penumpangnya?. Dan dia harus menjadi tersangka,” pungkasnya. (Juan)