IndramayuJeh.com, Indramayu – Tim penyidik dari Kejaksaan Negeri/Kejari Indramayu telah menetapkan tersangka inisial C dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek pembuatan prasarana tebing air terjun buatan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu tahap 5 tahun 2019.
Kepala Kejari Indramayu, Arief Indra Kusuma Adhi, melalui Kasi Intel Arie Prasetyo, menyatakan bahwa hasil penyidikan menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka.
“Terhadap yang bersangkutan kita lakukan penahanan untuk 20 hari ke depan di Rutan Kelas IIB Indramayu,” ujar Arie Prasetyo pada Kamis (4/7/2024).
Berdasarkan hasil audit Inspektorat, kerugian negara akibat dugaan korupsi ini mencapai Rp1.189.871.205. Tersangka C, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dikenakan pasal 2 dan pasal 3 Undang-undang Tipikor dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
Kasi Pidsus Kejari Indramayu, Reza Pahlevi, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan proyek tersebut terdapat perbuatan melawan hukum yang menyebabkan kerugian keuangan negara.
“Kami masih terus mendalami kasus ini karena dimungkinkan adanya tersangka lain,” ungkap Reza Pahlevi.
Penyelidikan kasus ini telah dimulai sejak tahun 2023 dengan menggunakan anggaran APBD.
“Hasil sementara menunjukkan ketidaksesuaian antara pelaksanaan proyek dengan kontrak kerja,” tambah Reza.
Arie Prasetyo menegaskan bahwa penyidik Kejari Indramayu telah mengumpulkan cukup banyak bukti berupa keterangan saksi, surat, keterangan ahli, dan bukti lainnya.
“Kejaksaan Negeri Indramayu berkomitmen untuk menuntaskan perkara ini sampai selesai dengan dukungan masyarakat,” tutup Arie. (Nursaid)
