Ciremaitoday.com, Indramayu – Keluarga korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus perkawinan pesanan mengadu ke Dewan Pemimpin Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin, 3 Februari 2025.
Korban adalah Sugi Purnamawati, warga Desa Jambak Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu. Sebelumnya, akun TikTok milik korban mendapat DM (pesan) dari akun TikTok Sidel yang tidak dikenal.
Menurut keluarga korban, Ato, akun TikTok tersebut menawarkan perkawinan dengan orang Cina dan menjanjikan keluarga korban akan dijamin setiap bulannya.
“Terus katanya juga, dia memiliki saham di salah satu perusahaan di Sulawesi, Indonesia. Tapi kenyataannya setelah korban melakukan pernikahan Siri, perjanjian sebelumnya korban tidak pernah dikasih uang,” ucap Ato kepada media.
Ato mengatakan, jangankan untuk mengirim keluarga di rumah, di sini saja korban hanya diberi untuk beli sayuran dan dimakan bersama. Kalau korban menanggih janjinya, pasti marah-marah dan mengadu ke agensi, lalu agensi menegur korban.
“Untuk itu, pemerintah Indonesia korban minta bantuannya. Bapak Presiden Prabowo dan Bupati Indramayu, korban ingin pulang. Karena setiap korban ingin pulang, diminta uang Rp65 juta oleh agensi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Akhmad Jaenuri, mengatakan pihaknya bersama keluarga mengadukan permasalahan tersebut ke Kementerian Luar Negeri untuk proses pemohonan pemulangan ke Indramayu.
“Untuk modus perkawinan pesenan tersebut merupakan modus baru dan baru pertama terjadi di Kabupaten Indramayu,” ujarnya. (*)
