KUNINGAN –
Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Kuningan melakukan pengukuran kalibrasi arah kiblat di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU). Saat ini, pengukuran kalibrasi arah kiblat baru dilaksanakan di dua makam besar yakni makam Gede Arya Kamuning Kuningan dan makam Sidem Sipatiloka Desa Sindangjawa Kecamatan Cibingbin.
Kepala Penyelanggara Syariah pada Kemenag Kuningan, Aminuddin menyampaikan, untuk pengukuran Masjid sudah hampir sebagian kalibrasi arah kiblatnya telah disesuaikan. Sedangkan untuk makam, kini masih mengadakan inovasi untuk melakukan kalibrasi arah kiblat makam yang nantinya harus sudah sesuai dengan arah kiblat yang benar sesuai dengan ajaran syariat Islam.
“Arah kiblat sesuatu hal yang penting adanya, bukan saja ketika shalat, akan tetap ketika pemakaman jenazah pun harus diperhatikan kerena itu adalah wajib. Tentunya, kedepan semoga pemda bisa menganggarkan dalam APBD untuk kalibarasi makam-makam yang ada di Kabupaten Kuningan,” harapnya, Selasa (16/7/2019).
Baginya, pengukuran kalibrasi arah kiblat pada pemakaman ini akan memberikan rasa aman masyarakat. Sekaligus mendorong pemerintah memberikan perhatian penuh arah kiblat makam, dengan membubuhkan arah kiblat dimakam atau prasasti arah kiblat. “Sehingga masyarakat tidak lagi di bingungkan dengan arah kiblat ketika akan menguburkan jenazah,” tukasnya.
Dia menjelaskan, bahwa proyek perubahaan ini untuk mengatasi masalah yang dijadikan area perubahan. Sehingga bertujuan untuk mengoptimalkan pengukuran arah kiblat makam yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Dalam mengoptimalkan masalah, output kunci proyek perubahan ini adalah database yang lengkap dan akurat terkait informasi keberadaan pemakaman yang belum benar arah kiblatnya. Dengan adanya database yang lengkap dan akurat, maka pengukuran arah kiblat makam lebih akurat sehingga memberi kemudahan dalam menentukan arah kiblat makam,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama berkesempatan menandatangani prasasti kalibrasi arah kiblat di makam Gede Arya Kamuning Kuningan. Ia menyambut baik, sekaligus memberi dukungan adanya gagasan yang berangkat dari kepedulian dan kewajiban sesama umat muslim.
“Semoga program ini tidak hanya terhenti sampai disini. Sebab masih ada pemakaman lain yang arah kiblatnya juga perlu mendapat pengukuran kalibrasi arah kiblat,” pungkasnya. (Andri)