CIREBON –
Tiga kesenian khas Cirebon yang hampir punah ditampilkan secara apik dan utuh di Keraton Kacirebonan. Tiga kesenian itu adalah tarian, Gong Renteng, dan pagelaran wayang kulit Gagrak Cirebon.
Wayang kulit Gagrak Cirebon dibawakan oleh lima dalang dalam pagelaran seni bertema Memayu Agung Budaya Ingsun. Pagelaran seni itu dilaksanakan berkat kolaborasi antara pelaku seni Cirebon dengan Amerika Serikat.
Ketua Griya Budaya Keraton Kacirebonan, P.H Tomi Iplaludin mengatakan, pagelaran seni merupakan bentuk apresiasi bagi pelaku seni di Cirebin dan Amerika. Ini membuktikan bahwa, kesenian bisa dilakukan oleh masyarakat lintas budaya.
“Seorang Warga Negara Amerika memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesenian Cirebon. Ini merupakan pertanda baik bagi geliat seni daerah,” katanya, Kamis (15/8/2019).
Tiga kesenian yang ditampilkan adalah salah satu upaya menghidupkan kesenian yang nyaris punah yang dilakoni pelaku seni asal Cirebon dan Amerika.
“Kami berupaya mengapresiasikan kesenian yang jarang sekali ditampilkan. Sehingga masyarakat memiliki kesadaran dalam berperan menyelamatkan kesenian ini,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk menghidupkan kembali kesenian daerah terlebih yang hampir punah, dibutuhkan komitmen yang tinggi karena didalamnya terkandung makna filosofi yang dalam menyangkut kehidupan manusia.
“Satu kesenian saja filosofinya sangat dalam. Sehingga kita harus ulet, tekun, sepenuh hati dalam menggelutinya,” ujarnya.
Ia berharap, masyarakat dan pelaku seni di Cirebon dapat mempertahankan kearifan lokal yang kaya ini. Sehingga, dapat dinikmati dan digeluti oleh generasi berikutnya.
“Jangan sampai hilang sama sekali. Karena ini kekayaan budaya kita. Anak cucu harus bisa menikmati dan meneruskannya,” pungkasnya. (Juan)