CIREBON –
Narkoba merupakan salah satu permasalahan global yang selalu menjadi perhatian serius negara-negara di seluruh dunia, karena kondisinya yang sampai saat ini belum mampu ditangani dengan baik dan cenderung mengalami peningkatan, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Penyebarannya pun kian hari kian masif dengan sejumlah modus yang semakin baru. Untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba, khususnya dalam instansi militer sendiri, Korem 063/Cirebon melakukan tes urine dadakan bagi 40 prajurit dan 10 PNS.
Komandan Korem 063/SGJ Kolonel Arm Maryudi mengatakan, anggota TNI harus bersih dari penyalahgunaan narkoba, apalagi menjadi pengedar.
Untuk memberantas narkoba sampai tuntas, ia menyatakan harus dilakukan dari dalam. “Dari dalam baik diri sendiri maupun instansi harus bersih. Kalau tidak bersih bagaimana kita mau perang terhadap narkoba,” katanya, Selasa (26/3/2019).
Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cirebon melakukan tes urin dadakan dan melaksanakan Sosialisasi P4GN. “Tes urine dilakukan rutin tapi secara mendadak. Ini dilakukan agar yang kita lakukan benar-benar terpercaya,” ujarnya.
Ia menegaskan, bagi jajarannya yang positif dan terbukti mengkonsumsi narkoba terlebih menjadi pengedar akan dijatuhi sanksi tegas. “Anggota Kami yang terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba baik pengguna maupun pengedar akan mendapatkan hukum yang terberat yaitu Pemberhetian Dinas Dengan Tidak Terhormat (dipecat),” ungkapnya.
Sementara, Kepala BNN Kota Cirebon AKBP Moch Syabli Noer mengatakan, dalam konteks nasional, permasalahan Narkoba di Indonesia telah memasuki fase darurat narkoba. Permasalahan yang sangat kronis ini terlihat dari jumlah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia yang mencapai lebih dari 4 juta jiwa.
“Mereka bukan hanya dari kalangan dewasa, namun juga dari kalangan remaja dan anak-anak, mereka juga bukan hanya dari kalangan masyarakat berpendidikan rendah melainkan telah meracuni kalangan masyarakat berpendidikan tinggi,” pungkasnya. (Juan/SRM)
