MAJALENGKA –
Tak selamanya sampah adalah masalah, sebab sampah juga bisa menjadi pemecah masalah. Itu juga yang dirasakan oleh Ipah, warga Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
Ipah sukses mengubah sampah plastik menjadi beragam kerajinan yang cukup bermanfaat dan bernilai ekonomis. Tapi Ipah, hanya satu dari sekian banyak warga di Majalengka yang mengubah sampah jadi berkah berkat kreatifitasnya.
Selain Ipah, ada sosok Edi Hidayat (25) yang bersama beberapa rekannya menyulap karung goni bekas menjadi produk seperti sepatu dan tas yang tentunya, juga bernilai rupiah.
Prungg, demikian Edi dan rekannya menamai produk hasil kreatifitas mereka. “Produknya limbah goni ini sudah merambah hingga pasar di Jawa dan yang terjauh sampai ke Kota Malang. Penghasilan per bulan sampai Rp3 juta lebih,” kata Edi.
Awal cerita wirausaha yang saat ini dijalani Edi ketika kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Ketika itu, dia melihat banyak karung goni yang dibuang begitu saja di pasar-pasar di kota kembang.
Akhirnya dia berfikir bagaimana caranya menyulap karung goni bekas menjadi barang yang memiliki nilai seni bahkan nilai ekonomis. “Banyaknya karung yang dibuang begitu saja di pasar kota bandung, membuat saya tertarik memanfaatkannya”, ujar Edi.
Edi kemudian mengajak beberapa rekannya mulai memanfaatkan limbah karung goni scara sederhana di Bandung. Hingga sekarang produknya sudah banyak yang mengenal dan membeli.
“Kita memanfaatkan limbah goni dari barang sederhana dulu, kemudian dikembangkan menjadi bentuk yang lebih rumit seperti sepatu dan tas,” jelasnya.
Bahkan Edi sempat mendapat pujian dari Bupati Majalengka, Karna Sobahi berkat kreatifitasnya saat memamerkan produknya di event yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Lapangan Pujasera Majalengka, beberapa waktu lalu. (Oki)