KUNINGAN –
Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kembali terjadi. Titik api berawal dari Blok Situmpuk Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka, yang telah terjadi sejak tiga hari ini.
Api kini mulai merembet dan masuk ke wilayah Kabupaten Kuningan, tepatnya di Blok Gunung Dulang tak jauh dari Bukit Seribu Bintang Desa Padabeunghar Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Tim gabungan dari unsur BPBD, Polhut TNGC, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan para relawan diterjunkan untuk mengatasi kebakaran agar tidak semakin meluas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin dalam keterangan persnya, Kamis (24/10), menuturkan, hingga sore ini titik api masih terlihat di sekitar Blok Gunung Dulang. Api berawal dari Blok Situmpuk Desa Bantaragung Kecamatan Sidawangi Kabupaten Majalengka, lalu merembet ke wilayah Kuningan tepatnya di Blok Batu Karang mengarah ke Blok Gunung Dulang.
“Ada sebanyak 47 orang dari BPBD Kuningan, relawan, dan pengelola Bukit Seribu Bintang berupaya melakukan pemadaman di Blok Batu Karang yang mengarah ke Blok Gunung Dulang. Sampai sore ini titik api masih terlihat di Blok Gunung Dulang,” sebutnya.
Dia mengaku, tim Damkarhutla dari berbagai komponen sejak hari pertama kejadian kebakaran bersiaga di daerah perbatasan untuk menghadang api supaya tidak meluas. Bahkan ada 10 orang berada di pos pantau Bukit Seribu Bintang terdiri dari BPBD, relawan, dan pengelola Bukit Seribu Bintang.
“Tim kita berupaya membuat sekat bakar dan memadamkan api secara manual cukup. Ini dilakukan agar api tidak terus meluas,” imbuhnya.
Menurutnya, kondisi lahan yang banyak ditumbuhi ilalang dan semak kering menjadi kendala tim dalam memadamkan api. Sementara luas kebakaran lahan di Blok Batu Karang itu sekitar 100 hektar pada ketinggian 1.400 Mdpl. (Andri)