MAJALENGKA –
Progres perpanjangan landasan pacu atau runway Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sudah memasuki tahap akhir. Diperkirakan pada April 2019 bandara yang ada di Kabupaten Majalengka ini akan memiliki panjang sampai 3.000 meter dan bisa difungsikan secara penuh.
Fisik perpanjangan runway yang dilakukan PT Angkasa Pura (AP) II diperkirakan selesai per akhir Januari 2019. Selanjutnya, ada pengerjaan infrastruktur pendukung seperti marka dan Instrumen Landing System (ILS) sebagai alat bantu pendaratan serta Airfield Lighting System (ALS) untuk menunjang sarana sisi udara Bandara Kertajati ini.
“Untuk fisik kontruksi runway sebenarnya sudah mencapai 100 persen pada akhir Januari ini, namun masih diperlukan infrastruktur lainnya sesuai standar keamanan penerbangan,” kata Airport Operation and Performance Group Head PT BIJB Agus Sugeng Widodo di Majalengka, Selasa 22 Januari 2019.
Setelah fisik dengan dengan Klasifikasi PCN (pavement classification number) atau kekuatan runway 89, pengerjaan berlanjut pada Airfield Lighting System (ALS) sebagai alat bantu pendaratan visual kepada penerbang. ALS hadir berupa konfigurasi susunan lampu-lampu yang terpasang simetris di landasan pacu.
Sejalan dengan runway perluasan sisi udara juga dilakukan untuk area parkir pesawat atau apron. Perluasan apron lebih cepat selesai pada Desember 2018 lalu. Luasan yang semula hanya mampu menampung 10, kini bisa mencapai kapasitas 22 pesawat.
“Parkiran pesawat ini menambah dua kali lipat dimana kini menjadi 22. Empat untuk parking wide body dan 16 parking narrow body,” tambahnya.
Penambahan fasilitas sisi udara ini menurut Agus, sudah bisa maksimal digunakan pada April 2019 mendatang. Terlebih dahulu Kementerian Perhubungan sebagai regulator melakukan verifikasi untuk memastikan keselamatan pesawat yang ingin terbang atau mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.
Dengan panjang runway mencapai 3.000 meter, Agus menyatakan kesiapan penerbangan long distance dari Bandara Kertajati. Apalagi bandara ini juga tengah menatap penerbangan Haji 2019 dan transisi penerbangan Umrah asal Jawa Barat dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Dengan panjang runway 3.000 meter diyakini pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 atau Airbus A380 dapat mendarat mulus di Bandara Kertajati.
“Kita dari sisi Bandara menyatakan kesiapannya jika pemerintah menginginkan penerbangan Haji dari sini dengan panjang landasan mencapai 3.000 meter, karena pesawat pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 sudah bisa mendarat langsung di sini,” tegasnya. (*)