INDRAMAYU –
Anggota DPRD Jawa Barat, Kasan Basari mengkritisi wacana pemindahan pusat pemerintahan atau Ibu Kota Provinsi Jawa Barat yang digulirkan Gubernur Ridwan Kamil.
Politisi dari Partai Gerindra tersebut memandang wacana pemindahan ibu kota provinsi sebagai sikap ‘latah’ atas rencana pemerintah pusat yang akan memindahkan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Menurut Kasan Basari, kota Bandung masih cukup layak untuk menjadi Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. “Belum saatnya untuk dipindahkan. Daerah jangan ikut euforia (latah), setelah adanya rencana pemerintah pusat memindahkan ibu kota, lalu ikut-ikutan,” kata Kasan Basari di Indramayu, Kamis (5/9/2019).
Meski baru sebatas wacana dan rencana, tapi kata Kasan Basari, memindahkan pusat pemerintahan Provinsi Jabar tidak tepat karena masih banyak persoalan lain yang lebih urgent terjadi di masyarakat dan harus diselesaikan.
“Masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang masih harus ditunaikan,” tandasnya.
Dijelaskan Kasan Basari, kesejahteraan masyarakat Provinsi Jabar masih jauh dari harapan yang diamanatkan oleh amanat UUD 1945 yakni, mendapatkan kehidupan yang layak dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial politik.
“Ini yang urgent, yang seharusnya menjadi skala prioritas pemerintah provinsi, jangan mikirin memindahkan ibu kota provinsi,” tegasnya.
Untuk diketahui sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melontarkan niat memindahkan Ibu Kota Jabar. Ada tiga wilayah yang berdasarkan kajian dinilai layak menjadi ibu kota baru Jawa Barat.
Dua wilayah masih termasuk ke kawasan Bandung Raya yakni Tegalluar, Kabupaten Bandung dan Walini di Kabupaten Bandung Barat. Sementara satu wilayah lain yang dibidik adalah kawasan Segitiga Rebana yang mencakup Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang dan Kabupaten Majalengka. (Nafis)