CIREBON –
Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Cirebon mengajak seniman di Cirebon untuk menggunakan naskah yang bertemakan toleransi.
Lesbuni Kabupaten Cirebon dalam waktu dekat akan mengadakan kegiatan ‘Njujug Tajug’ dengan mengacu pada naskah-naskah bernilai toleransi yang telah diinventarisasi.
‘Njujug Tajug’ itu akan meramaikan Tajug dengan sejumlah kegiatan diantaranya adalah kegiatan keagamaan, pertunjukan, keilmuan, kesehatan dan lainnya.
Sekretaris Lesbumi Kabupaten Cirebon Agung Firmansyah mengatakan, penggunaan naskah yang bertema toleransi diawali dengan adanya kurasi naskah di Keraton Kasepuhan bersama sejumlah seniman di Cirebon.
“Kurasi imi untuk mengumpulkan dan menginventarisasi, naskah-naskah yang memiliki nilai toleransi. Setelah itu, akan digunakan sebagai acuan dalam pementasan budaya, khususnya Njujug Tajug,” katanya, Senin (2/9/2019).
Dia berharap, naskah-naskah yang memiliki nilai-nilai toleransi, diharapkan kegiatan Njujug Tajug bisa ikut mendorong toleransi di Cirebon menjadi lebih kuat.
“Kita akan lakukan kegiatan tersebut di sejumlah tajug yang ada di Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.
Sementara, menurut sejarawan Cirebon Raffan S Hasyim, sejak dulu Cirebon sudah sangat menerapkan toleransi dalam bermasyarakat.
Dengan adanya kurasi naskah ini, para seniman bisa mengetahui, naskah apa yang sangat layak untuk ditampilkan dalam pertunjukan, dengan membawa nilai-nilai toleransi di dalamnya.
“Naskah zaman dulu itu, sarat akan kearifan dalam bermasyarakat,” tuturnya.
Ia menyatakan, kurasi naskah sangat penting dilakukan, naskah-naskah pertunjukan, juga diambil dari naskah-naskah yang dibuat oleh para ulama atau ilmuwan zaman dulu. (Juan)