CIREBON – Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, meminta keringanan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Permintaan ini disampaikan para mahasiswa karena situasi saat ini serba sulit akibat Pandemi COVID-19.
Para mahasiswa mengungkapkan aspirasinya dengan memasang poster di sekitar kampus di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon. Selain itu mereka juga mengulitmatum Rektor dan jika tuntutannya tidak direalisasikan akan memboikot kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di kampus setempat.
Menurut Tim Media Aliansi Mahasiswa IAIN Cirebon, Syahidan, dibandingkan mengurus mahasiswanya, pihak kampus dinilai lebih sibuk mengurus transformasi lembaga dari IAIN menjadi Universitas Islam Siber Syaikh Nurjati Cirebon (UISSI).
“Kita masih menunggu respons dan kebijakan dari rektorat,” katanya, Jumat (6/8/2021).
Ia mengaku, setelah melakukan sejumlah aksi rektorat membuka pintu komunikasi dengan diadakannya mediasi virtual. Dari mediasi ini, rektorat akan menyampaikan sejumlah kesepatakan dengan mahasiswa kepada rapat pimpinan.
“Sementara ini kami masih menunggu keputusan dari kampus. Batas waktunya sampai pekan depan. Jika tidak ada respons, terpaksa kami akan melakukan aksi galang dana selama 3 hari untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT,” imbuhnya.
Sebelumnya, agar aspirasinya mendapat respons ratusan mahasiswa melakukan sejumlah aksi. Di antaranya tembak laser gedung rektorat, pemasangan banner protes, mengecat serentak rektor, dan rencana aksi Galang dana dilaksanakan selama 3 hari ke depan. (*)