INDRAMAYU –
AIDS health care foundation (AHF) melakukan supervisi ke lembaga mitra AHF,setia Indonesia pada Selasa (31/7).
Riki Febrian,presiden AHF Indonesia mengatakan supervisi dianggap penting untuk sebuah lembaga donor pada mitra dalam rangka pengawasan sekaligus membimbing mitra-mitra organisasi agar mampu menjalankan program dengan standar yang sudah di atur sebelumnya.
AIDS Health care Foundation (AHF) sebagai salah satu lembaga donor di indonesia yang bergerak di penanggulangan HIV dan AIDS melakukan supervisi pada lembaga Setia Indonesia sebagai mitra program di kabupaten indramayu.
“Hal ini dilakukan karena dari setiap kabupaten yang mendapatkan dukungan dana dari AHF memiliki kendala-kendala yang berbeda, salah satunya adalah tentang format laporan, validasi data capaian, advokasi di tingkat kabupaten dan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda,”ujarnya.
Koordinator program AHF di Indramayu,Karyono menjelaskan bahwa Kabupaten Indramayu dengan jumlah capaian rujukan orang yang di ajak untuk melakukan test HIV dari januari sampai dengan juli 2018 baru 1.902 orang, dan sudah menemukan kasus orang dengan HIV sebanyak 25 orang.
“Ini menunjukan bahwa Lembaga Setia Indonesia harus bekerja lebih keras untuk mengungkap “fenomena gunung es” tentang kasus HIV di kabupaten indramayu. Karena untuk menekan laju pertumbuhan virus HIV di masyarakat kita harus mengungkap terlebih dahulu kasus tersebut,”kata dia.
AHF Indonesia dalam supervisi tersebut, memberikan “trik-trik jitu” untuk mengungkap kasus-kasus baru di indramayu, salah satunya dengan memberikan informasi-informasi dasar HIV yang di publikasikan melalui media cetak, electronik, maupun media sosial.
“Sosialisasi yang dilakukan diharapkan dapat berdampak terhadap pemahaman masyarakat Indramayu soal penularan dan pencegahan HIV dan AIDS, dan berharap masyarakat mau memeriksakan diri ke layanan test HIV di puskesmas-puskesmas yang di tunjuk apabila pernah melakukan hal-hal yang beresiko tertular HIV,”ujarnya.(tomi indra)