CIREBON –
Kematian mantan dandim 0620 Cirebon, Letkol Inf (Purn) Ngadiono Supa’at menambah deretan panjang, kematian petugas penyelenggara pemilu 2019. Mantan dandim 0620 Cirebon ini rela mengabdikan diri untuk menjadi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 13 Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Meski sudah purnawirawan, ia tetap bersedia menjadi anggota KPPS di tempat tinggalnya tersebut, demi sebuah pengabdian kepada bangsa dan negara.
Dandim 0620, Letkol Arh Adhi Kurniawan mengatakan, apa yang dilakukan oleh Letkol Inf (Purn) Ngadiono Supa’at merupakan pengabdian tanpa batas. “Ini yang harus dicontoh, demi bangsa dan negara, beliau tetap mau bekerja,” kata dia.
Suasana duka menyelimuti keluarga Kodim 0620 Kabupaten Cirebon dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) setelah Mantan Dandim 0620, Alm Letkol Inf (Purn) Ngadiono Supa’at meninggal dunia ketika sedang menjalankan tugas menjadi anggota PPS. Ngadiono pernah menjabat Dandim 0620 pada tahun 2007 hingga 2008 lalu. Saat menjabat, beliau juga cukup disegani oleh prajurit TNI di lingkungan Kodim 0620 Cirebon
Diduga akibat kelelahan Ngadiono yang bertugas di TPS 13 Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon sakit kemudian meninggal dunia, Sabtu (20/4). Ngadiono dikenal sangat ramah dan aktif di desanya sehingga ikut juga pada kegiatan Pemilu 2019 ini. Mantan Dandim ini dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cakrabuana Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/4) sekitar pukul 14.20 WIB.
Ketua KPPS 13 Desa Kecomberan, Basar menjelaskan, almarhum saat bertugas sebagai anggota KPPS, bekerja tanpa pamrih. ” Bahkan beliau, rela mempersiapkan kebutuhan logistik baik meja dan kursi untuk kebutuhaan di TPS. Beliau tidak pernah mengeluh dan bekerja sepenuh hati,” ujarnya. (*)