MAJALENGKA – Satu orang buron kasus pemalsuan dokumen akta jual beli (AJB) tanah Kasus pemalsuan dokumen akta jual beli (AJB) tanah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, merupakan seorang mantan kepala desa.
Kasus pemalsuan sejumlah dokumen akta tanah ini terjadi pada tahun 2009, dan melibatkan oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Majalengka.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Majalengka, Eman Sulaeman mengatakan, DPO yang saat ini menjadi buronan kejaksaan dulunya berstatus kepala desa di wilayah Kecamatan Kertajati, Majalengka. Dia meminta pelaku segera menyerahkan diri.
“Pelaku ada 6 orang. 4 ditangkap, 1 orang sudah meninggal sebelum ditangkap, 1 orang masih DPO. Yang DPO itu statusnya kepala desa dulunya,” kata Eman, Rabu (20/10/2021).
Lebih lanjut, kata dia, 6 pelaku tersebut bernama Hapid (ASN), Bahar, Durahman, Ujang (mantan kepala desa), Amin (meninggal) dan Rohendi.
“Semua pelaku yang sudah ditangkap sudah dititipkan ke lapas 2 Majalengka, untuk menjalani hukuman selama satu tahun. Dan putusan tersebut berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 401 K/ PID/ 2020/ MA RI tanggal 08 Juli 2020,” jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, dokumen palsu yang dibuatkan pelaku, lanjut dia, ada sebanyak 7 AJB yang dipalsukan.
“Untuk tanahnya berada di desa Mekarjaya semuanya, yang dimana tanah tersebut milik bapak Toto. Pelaku memalsukan AJB pemilik hingga memalsukan tandatangan pemilik, dengan niat akan menjualnya,” katanya.
Sementara, jelas Eman, para tersangka berhasil diamankan pada Jumat (15/10/2021) kemarin.
Selain itu, para tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut dijerat Pasal 266 ayat 1 junto Pasal 56 ayat 2 KUHP, perkara memberikan keterangan palsu tentang tanah. (*)
