INDRAMAYU –
Bupati Indramayu, Supendi mengaku kecewa setelah mendengar kabar dari Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum terkait rencana memaksimalkan kompleks Islamic Center Majalengka sebagai asrama untuk jamaah haji yang akan diberangkatkan melalui BIJB Kertajati.
Kekecewaan Bupati Indramayu cukup beralasan mengingat sejak awal 2018, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) sudah memberikan lampu hijau kepada Pemkab Indramayu untuk membangun asrama haji yang diperuntukan bagi jamaah haji maupun umrah asal wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Apalagi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pun sudah memberikan dukungannya kepada Indramayu untuk terlibat langsung dalam penyelenggaraan haji di Jabar. Karenanya sikap Wagub Jabar, dinilai tak lebih sebagai manuver sepihak. “Saya merasa kecewa, ada upaya mengalihkan pembangunan asrama haji oleh pihak tertentu agar pembangunan tidak di Indramayu,” tandas Supendi.
Jika pembangunan asrama haji di Indramayu dinilai Wagub Jabar terkendala persoalan teknis, dalam hal ini jarak tempuh ke BIJB Kertajati. Maka dikatakan Supendi, hal itu seharusnya tak dijadikan masalah jika mencontoh pada asrama haji di Bekasi sementara pemberangkatanya melalui bandara Soekarno Hatta yang letaknya di Cengkareng, Tangerang.
Bahkan, jarak antara Bekasi dengan Cengkareng lebih jauh dibanding Indramayu dengan Majalengka yang cukup ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. “Apakah Wakil Gubernur ini serius atau canda gurau,” kata Supendi.
Supendi pun yakin pembangunan asrama haji tetap berlokasi di Indramayu. Terlebih kesiapan yang dilakukan Pemkab Indramayu sudah diketahui Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. “Tidak ada keputusan Wakil Gubernur, yang ada (mengacu) keputusan gubernur,” tukasnya. (Nafis)