INDRAMAYU –
PT Pupuk Kujang memastikan bahwa stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat Banten aman hingga dua bulan kedepan. Dalam menjamin distribusi pupuk urea bersubsidi dan mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran di lapangan, pemerintah menerapkan sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup dengan mempergunakan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Manager Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih mengatakan sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan, tapi pada praktiknya, PT Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok setara dengan stok untuk dua bulan ke depan bahkan lebih. Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam.
Ratu menjelaskan, sampai saat ini, stok urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 85.050 ton atau hampir lebih dari lima kali lipat dari ketentuan sebesar 14.568 ton. Untuk NPK, stoknya mencapai 6.363 ton atau 106% dari ketentuan sebesar 6.015 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 6.966 ton atau 249% dari ketentuan 2.803 ton. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini guna mempersiapkan musim tanam.
Sementara itu pencapaian Realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 29 Juni 2020 mencapai 393.706 ton jumlah itu setara dengan 95% dibandingkan RKAP sebanyak 416.320 ton.
.
Manager Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Ratu menuturkan Pupuk Kujang dapat memastikan bahwa stok pupuk subsidi dalam hal ini proses penyaluran pupuk terutama dari lini 2 dan 3 bahkan sampai dengan ke gudang lini 4 (distributor) aman.
.
“Stok ini, sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan higga dua bulan kedepan,” ujar Ratu.
Ratu juga menambahkan kebutuhan pupuk urea bersubsidi wilayah Indramayu stok di gudang lini III s/d 29 Juni 2020 mencapai 2.741 ton atau hampir lebih dari enam kali lipat dari ketentuan sebesar 417 ton. Sedangkan realisasi penyerapan wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 43.412 ton atau 153% dari ketentuan sebesar 28.370 ton.
.
Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganik sebanyak 556 ton atau 249 % dari ketentuan stok sebesar 189 ton. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan stok pupuk NPK Phonska di wilayah Indramayu merupakan tanggung jawab dari PT Petrokimia gresik.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Ratu juga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan
.
“Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu). Kami berharap dengan komitmen bersama ini, untuk mengedepankan kepentingan petani, dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah,” kata Ratu. (IJnews)