INDRAMAYU –
Koordinator Aksi Unras Tanah Kas Desa (TKD), Robi Cahyadi mengkritik sikap Kepala Kantor (Kakan) BPN/ATR Indramayu yang terkesan selalu menghindar dan tak responsif terhadap penyelesaian permasalahan TKD di enam desa.
Itu diungkapkan Robi saat aksi unjuk rasa yang melibatkan sekitar 120 orang warga dan aparat desa di depan Gedung BPN/ATR Indramayu, Senin (8/4/2019). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga dari enam desa karena belum selesainya persoalan TKD hingga 2 tahun lebih.
Pasalnya, akibat permasalahan tersebut Pemdes menderita kerugian berupa hilangnya salah satu Pendapatan Asli Desa (PADes) selama dua tahun terakhir, yang berdampak pada hilangnya kesejahteraan Pamong Desa yang bersumber dari TKD.
Selain itu, para pemilik lahan juga sangat dikecewakan mengingat lahan milik mereka yang sudah diajukan sebagai pengganti TKD belum juga ada tanda-tanda penyelesaian. Sementara proses verifiksi lahan oleh tim pengadaan TKD Kabupaten Indramayu sudah selesai dan dilaporkan kepada pihak BPN.
Ironisnya bukti kepemilikan yang asli sudah ditarik sekitar 6 bulan yang lalu. “Setiap kali kami ke Kantor BPN/ATR Indramayu, Kakan BPN selalu menghindar,” ujar Robi
Sebelumnya, rencana aksi akan digelar pada Kamis (4/4/2019), namun sehari sebelumnya pihak BPN berjanji akan memberi kepastian, akan tetapi hingga sore hari tidak ada jawaban apapun. “Kami merasa dikibuli sehingga aksi ini harus digelar,” terangnya.
Inti tuntutan peserta aksi yang dilangsungkan kali ini adalah meminta ketegasan pihak BPN/ATR Indramayu dan mengeluarkan surat keputusan terkait kewenangannya, pemblokiran dana TKD di rekening desa bisa segera dibuka guna dilakukan pembayaran kepada pemilik lahan, sehingga permasalahan TKD segera terselesaikan. (Nanang)