MAJALENGKA –
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka merilis angka kemiskinan di Majalengka mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir.
Untuk tingkat kemiskinan di wilayah III Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan), Kabupaten Kuningan berada di posisi pertama.
Persentase kemiskinan di kota kuda mencapai 12,2% dari total penduduk di Kabupaten Kuningan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Indramayu dengan persentase kemiskinan sebesar 11,89%. Kemudian Kabupaten Majalengka (10,79%), Kabupaten Cirebon (10,70%) dan Kota Cirebon 8,88%.
Khusus untuk Kabupaten Majalengka, angka kemiskinan di wilayah tersebut mengalami penurunan. Indikatornya seperti dikatakan Kasubag TU BPS Majalengka, Graha Wilyudha adalah meningkatnya angka per kapita Kabupaten Majalengka yang saat ini mencapai Rp440.776.
Selain itu, dalam dua tahun terakhir juga menunjukkan penurunan persentase hingga bisa ditekan 1,81% atau 20.970 jiwa. “Diprediksi tren angka kemiskinan akan turun setiap tahun karena sebagai menjadi realisasi dari janji politik Bupati pada masa kampanye dulu,” ungkap Wilyudha.
Sebagai informasi, dalam laporan keterangan pertanggung jawaban akhir masa jabatan (LKPJ-AMJ) Bupati Majalengka, Sutrisno periode 2013-2018, starting point angka kemiskinan di tahun 2013 berjumlah 164.900 jiwa, atau 14,07%.
Lalu, di akhir 2017, 150.260 jiwa atau 12,60%, dan di akhir 2018 bisa dipangkas sebesar 1,81% dan kini menyisakan 10,79% jumlah penduduk miskin atau 129.290 jiwa dari total jumlah penduduk.
Sebenarnya, angka tersebut jauh dari yang dicanangkan pada target RPJMD 2013-2018. Di mana angka kemiskinan di penghujung tahun 2018 ditargetkan dapat ditekan hingga tersisa 6% dari jumlah penduduk.
Namun dari data yang ada hanya bisa tercapai 3,28% atau berkurang 35.610 jiwa sepanjang 2013-2018 pada masa kepemimpinan Bupati Sutrisno. (Oki Kurniawan)