Next Post

Oka Swastika Mahendra Bawakan Perspektif Unik Calonarang Melalui Versi yang Ditulisnya

Oka Swastika Mahendra (kanan) penulis naskah "Calonarang" yang dipentaskan Jogja Royal House.
Oka Swastika Mahendra (kanan) penulis naskah "Calonarang" yang dipentaskan Jogja Royal House. (Dokumentasi Istimewa)

IndramayuJeh.com, Indramayu – Calonarang adalah salah satu cerita legendaris yang kerap kali diangkat dalam berbagai bentuk kesenian, termasuk teater. Oka Swastika Mahendra, penulis naskah pementasan Calonarang terbaru, menyajikan perspektif yang unik dan mendalam mengenai karakter dan permasalahan yang dihadapi oleh Calonarang.

Melalui wawancaranya dengan IndramayuJeh.com pada Sabtu (29/06/2024), ia membagikan bagaimana berbagai versi Calonarang memberikan sudut pandang yang berbeda tentang sosok yang secara umum dikenal menakutkan.

Menurut Oka Swastika Mahendra, permasalahan utama dalam cerita Calonarang adalah diskriminasi gender.

“Calonarang sebenarnya seorang wanita biasa yang baik dan menjalani kehidupan normal. Namun, karena dia seorang wanita dengan kelebihan luar biasa, dia menghadapi ketidakadilan,” ungkap Oka.

Dalam naskah yang ditulisnya, Oka menggambarkan Calonarang sebagai seorang wanita yang dipinang oleh seorang empu dari Daha, yang kemudian berkembang menjadi sosok yang setara dengan para empu lainnya melalui pendidikan dan pengetahuan yang dimilikinya.

Oka menyoroti bagaimana kekuasaan dan politik turut berperan dalam nasib Calonarang.

“Raja-raja lama tidak suka dengan adanya ‘matahari kembar’. Calonarang dianggap hebat, namun keberadaannya sebagai wanita yang berkuasa dianggap mengancam Raja Airlangga yang resmi. Maka, secara politik, salah satu harus dilenyapkan, dan dalam hal ini, yang dilenyapkan adalah Calonarang,” jelas Oka.

Oka mengungkapkan bahwa cerita Calonarang memiliki banyak versi, masing-masing dengan perspektif yang unik. Dalam naskah yang ditulisnya, Oka berusaha menampilkan sisi lain dari Calonarang yang jarang diangkat dalam versi-versi lainnya.

“Saya ingin menyampaikan pesan bahwa jangan iri hati dengan keberuntungan orang lain. Jika ada yang sukses, seharusnya kita mendukung, bukan malah menindasnya,” kata Oka.

Calonarang dalam versi Oka Swastika Mahendra bukanlah sosok yang jahat sejak awal. Dia adalah korban dari bullying dan diskriminasi, yang akhirnya merubahnya menjadi sosok yang ditakuti. Hal ini berbeda dengan beberapa versi lain yang menggambarkan Calonarang sebagai tokoh jahat sejak awal.

“Pesan inti yang mau saya sampaikan adalah bahwa seseorang yang diperlakukan dengan buruk bisa berubah menjadi jahat. Jadi, kita harus berhati-hati dalam memperlakukan orang lain,” ujar Oka.

Selain mengangkat isu gender dan diskriminasi, Oka juga menekankan pentingnya harmonisasi antara budayawan dan birokrat dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai tradisi.

“Ray (Ketua Dewan Kesenian Indramayu) sudah memulai dengan sangat bagus. Kami juga punya jaringan dengan teman baiknya, Pak Marco Dinata. Nilai-nilai tradisi (antara pegiat seni dan pemerintah) harus dipertahankan melalui pendekatan yang kompromis dan kesadaran budaya,” kata Oka.

Melalui pementasan ini, Oka berharap dapat memberikan pelajaran berharga kepada masyarakat, juga pemerintah, tentang pentingnya menghargai dan mendukung sesama, serta memahami dampak dari perlakuan buruk terhadap orang lain. Pementasan ini juga menjadi sarana edukasi bagi para penonton, khususnya dalam melihat bagaimana penyelenggaraan teater yang baik dan bermutu.

Cerita Calonarang adalah cerminan dari kompleksitas manusia dan masyarakat, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti gender, kekuasaan, dan diskriminasi.

Melalui naskah dan perspektif yang unik, Oka Swastika Mahendra berhasil menyajikan sisi lain dari Calonarang yang lebih humanis dan sarat akan pesan moral. Pementasan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan dan pelajaran berharga bagi kita semua.(Nursaid) 

Muhammad Nursaid

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News