INDRAMAYU –
Merosotnya pendapatan pedagang angkringan saat ini, dirasakan oleh Didi (49 tahun) pedagang angkringan asal Klaten. Pria yang berjualan di depan Masjid Babussalam, Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu ini mengaku omzet jualannya menurun pasca pandemi covid-19.
Angkringan sebenarnya telah menjadi tempat menarik untuk kaum muda melenial untuk menikmati kuliner malam. Didi mengatakan pendapatan mulai merosot saat pandemi corona.
“Orang dilarang berkerumun saat corona, para pelanggan angkringan pun akhirnya jarang yang nongkrong,” kata dia.
“Dalam beberapa hari ini, masih tersisa beberapa makanan dan minuman. Biasanya tiap malam pasti habis sebelum ada wabah corona,” kata dia.
Beberapa angkringan di jatibarang mengalami hal yang sama, karena penerapan social distanding tersebut. Pedagang berharap ada bantuan dari pemerintah karena semakin merosotnya penjualan.
“Harapannya ada bantuan dari pemerintah, karena penjualan sudah sepi,” kata dia.
Dani salah satu pelanggan angkringan mengaku sekarang jarang nongkrong di angkringan.
“Pernah saya nongkrong, tapi harus pulang ke rumah lagi, karena ada himbauan untuk tetap dirumah saja oleh pemerintah Kecamatan dan kepolisian,” kata dia. (Ahmad / IJ News)