INDRAMAYU –
Harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) seperti jenis bumbu dapur di Pasar Haurgeulis, Kabupaten Indramayu setelah momen Idul Fitri 2019 masih mahal karena pasokan ke pengecer belum stabil.
Dari pantauan IJNews di Pasar Haurgeulis, beberapa harga komoditas yang tergolong masih mahal di antaranya cabai merah dijual Rp50.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, dan bawang putih Rp 40.000/kg.
Toiyah, seorang pedagang sembako di Pasar Haurgeulis mengatakan, setelah beberapa kebutuhan pokok naik sebelum lebaran, hingga kini belum ada perubahan harga yang signifikan. “Stok beberapa jenis bumbu dapur mungkin belum stabil sehingga harga belum kembali normal,” kata Toiyah, Senin (10/6/2019).
Ia menjelaskan, bumbu dapur seperti cabai merah masih bertahan di harga Rp50.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, tomat Rp20.000/kg dan juga bumbu dapur lainnya. Harga ini masih tergolong tinggi karena masih di atas harga normal.
“Harga tomat ini masih mahal, karena harga normalnya hanya Rp12.000 per kilogram,’’ ungkapnya.
Belum stabilnya harga kebutuhan pokok ini, karena masih banyak penjual yang belum berjualan sehingga mempengaruhi stok beberapa kebutuhan pokok.
Sejumlah komoditas tersebut diperkirakan harganya akan normal dalam seminggu ke depan seiring lancarnya pasokan dari luar daerah.
“Sebagian besar kebutuhan pangan masih dipasok dari luar Indramayu sehingga sangat bergantung pada kelancaran transportasi angkutan barang,” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang pembeli Casniti, mengeluhkan tingginya harga bahan pokok pasca lebaran. Menurutnya hal tersebut tidak terus berlangsung sehingga tidak membuat masyarakat sangat terbeban.
“Memang sekarang masih suasana lebaran. Jadi mungkin harga masih saja mahal. Kita harap minggu depan harga bumbu dapur ini sudah normal kembali,” tuturnya.
Menurut Casniti, kenaikan harga sembako ini sudah berlangsung sejak sepekan sebelum hari raya Idul Fitri. Hal ini sudah sering terjadi setiap hari raya besar agama terutama di Indramayu yang semuanya serba mahal karena didatangkan dari luar Indramayu. (Nanang)