CIREBON –
Pekerja proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon dibuat terkejut dengan penemuan sejumlah benda misterius. Benda-benda itu berupa tulang-belulang, batu bata merah, kendi abu dan struktur bangunan mirip gapura setengah lingkaran yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Hingga kini belum diketahui pasti asal-usul benda tersebut.
Salah seorang pekerja proyek Heru mengaku, saat mengerjakan basement Alun-alun Kejaksan di kedalaman lebih dari empat meter menemukan benda-benda itu di tempat yang berdekatan namun masih di lokasi yang sama.
“Sepertinya tulang manusia, letaknya terpisah-pisah tanpa kepala. Lalu ada kendi tempat menyimpan abu yang sudah membatu, batu bata merah besar berukuran lebar 20 cm panjangnya 25 cm, dekat tumpukan batu bata itu ada semacam gapura,” katanya, Sabtu 21/9/2019.
Ia mengatakan, benda itu kemudian dipindahkan tidak jauh dari tempat awal agar lebih aman dan tidak rusak atau hilang.
“Karena kita tidak banyak yang paham, benda itu diambil lalu dipindahkan ke tempat aman dari titik awal,” imbuhnya.
Sebagai pekerja proyek, ia baru menemukan batu bata berukuran lebih besar dari biasanya. Selama ini ia baru menemukan batu bata merah sebesar itu.
“Ukurannya lebih besar dari batu bata biasa, bisa dua kali lipatnya,” katanya.
Sementara, Filolog Cirebon Rafan S Hasyim mengatakan, dilihat dari bentuk dan ukurannya diperkirakan benda itu berusia ratusan tahun dan bagian dari kuburan pada masa itu atau seseorang yang telah dihukum mati.
“Kemungkinannya ada dua tapi ini perkiraan sementara, karena saya belum melihat langsung kerangka manusianya seperti apa,” katanya.
Ia melanjutkan, di lokasi itu pada zaman dahulu dijadikan tempat hukuman mati dan pada zaman Sunan Gunung Jati kawasan Alun-alun Kejaksan merupakan area kuburan.
“Pada masa Sunan Gunung Jati dari Keraton Kasepuhan hingga Astana Gunung Jati melintasi Alun-alun Kejaksan adalah daerah pemukiman. Sejak dulu warga Cirebon dikenal gemar menguburkan kerabat atau keluarga di pekarangan rumah,” ungkapnya.(Juan)