Next Post

Pembangunan Breakwater di Kandanghaur, Upaya Atasi Rob dan Selamatkan Produktivitas Padi Indramayu

Bupati Indramayu, Nina Agustina, bersama Anggota DPR RI Dedi Wahidi, dan Kepala BBWS Citarum, Muhamad Dian Alma’ruf, melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan di TPI Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur. Foto: Istimewa
Bupati Indramayu, Nina Agustina, bersama Anggota DPR RI Dedi Wahidi, dan Kepala BBWS Citarum, Muhamad Dian Alma’ruf, melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan di TPI Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur. Foto: Istimewa

 

Indramayujeh.com-Lahan sawah seluas 382 hektare di saluran irigasi Sumber Mas, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, telah lama terkena dampak rob dan intrusi air laut. Akibatnya, sawah tersebut tidak dapat ditanami padi karena terpapar air asin, yang menyebabkan penurunan produksi padi di wilayah tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kini tengah membangun Breakwater di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon.

Bupati Indramayu, Nina Agustina, bersama Anggota DPR RI Dedi Wahidi, dan Kepala BBWS Citarum, Muhamad Dian Alma’ruf, melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan di TPI Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, pada Sabtu (21/9/2024) untuk memastikan progres proyek berjalan lancar.

“Banjir rob dan abrasi adalah masalah serius yang mengancam wilayah pesisir, termasuk Kabupaten Indramayu. Di Kandanghaur, rob telah merusak irigasi dan infrastruktur lain, termasuk sawah yang tidak bisa lagi ditanami padi,” kata Bupati Nina.

Nina juga menjelaskan, rob tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga permukiman warga dan sekolah-sekolah. Ia berharap dengan pembangunan Breakwater, kondisi ini dapat segera diatasi.

“Dengan adanya Breakwater, kami berharap produktivitas pertanian bisa kembali meningkat, anak-anak bisa bersekolah dengan aman, dan warga bisa tinggal dengan nyaman,” tambahnya.

Pembangunan Breakwater di Kecamatan Kandanghaur adalah bagian dari program besar yang dimulai sejak 2019, dilakukan secara bertahap.

“Ini adalah hasil sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan Breakwater sudah dimulai sejak 2019 di Pantai Desa Ujunggebang dan terus berlanjut hingga 2024 ini,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Dedi Wahidi menegaskan pentingnya pembangunan Breakwater di berbagai wilayah Indramayu yang terdampak abrasi.

“Aspirasi dari masyarakat terus kami bawa ke pusat agar pembangunan ini dapat segera terealisasi. Ini kebutuhan mendesak bagi warga yang terdampak,” ujarnya.

Kepala BBWS Citarum, Muhamad Dian Alma’ruf, optimistis bahwa proyek Breakwater ini akan berjalan lancar dan sesuai target.

“Kami berharap tahun ini proyek bisa selesai tanpa kendala, sehingga sawah di Kecamatan Kandanghaur bisa kembali produktif dan lingkungan menjadi nyaman,” katanya.

Pembangunan Breakwater ini menjadi langkah penting dalam menyelamatkan pertanian dan lingkungan di wilayah pesisir Indramayu, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi masyarakat setempat.(*)

Joni

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News