INDRAMAYU – Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar meluncurkan Program Perlindungan bagi Nelayan Kecil. Sebanyak 495 nelayan mendapatkan premi asuransi ketenagakerjaan.
Pada rangkaian Hari Jadi ke-495 Indramayu, Bupati Nina Agustina meluncurkan salah satu program dari 99 program prioritas yaitu perlindungan bagi nelayan kecil. Melalui anggaran APBD Kabupaten tahun 2022, telah terlindungi sebanyak 495 orang nelayan kecil melalui premi asuransi ketenagakerjaan.
Bertempat di panggung utama Indramayu Expo di kawasan sport center Indramayu, penyerahan premi asuransi nelayan secara simbolis diberikan secara langsung oleh Bupati Nina Agustina kepada 3 orang perwakilan nelayan pada malam Pembukaan Indramayu Expo 2022.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Nina Agustina juga memberikan secara simbolis klaim asuransi yang diberikan kepada ahli waris Rosandi sebesar Rp230.5 juta. Sebelumnya juga telah diberikan klaim asuransi sebesar Rp750 juta kepada 6 ahli waris korban kecelakaan kapal cumi di perairan laut Jawa.
Perhatian Bupati Indramayu terhadap para nelayan sangat luar biasa kerena para nelayan termasuk pekerja yang rentan kecelakaan. Disisi lain dengan keberanian, kegigihan dan ketangguhan para nelayan melawan resiko tinggi memberikan kontribusi bagi ketersediaan pangan yang bergizi bagi masyarakat dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan dan kecerdasan masyarakat. Nelayan Indramayu tercatat memberikan kontribusi 50 % lebih terhadap produksi perikanan tangkap di Jawa Barat.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu Edi Umaedi mengatakan, program asuransi nelayan melalui APBD Kabupaten Indramayu ini secara bertahap akan terus dilanjutkan untuk melindungi para nelayan kecil. Namun demikian diharapkan pada saatnya para nelayan kecil juga secara swadaya dapat melindungi diri dan keluarganya dengan asuransi terlebih para nelayan katagori besar.
“Saat ini nelayan katagori besar telah memulai melindungi dirinya dengan asuransi ketenagakerjaan. Diharapkan nantinya nelayan kecil pun dapat turut program asuransi ketenagakerjaan ini secara swadaya,” harapnya.
Lebih lanjut Edi Umaedi memaparkan, berdasarkan data yang ada saat ini masih banyak nelayan yang belum terlindungi asuransi. Dari sebanyak 41.654 nelayan, yang telah memiliki premi asuransi hanya sebanyak 25.668 nelayan.
“Sayangnya dari nelayan yang memiliki premi asuransi pun banyak yang sudah tidak aktif lagi atau berhenti. Data yang masih aktif di BPJS hanya tersisa 8.754 orang,” ujarnya.
Edi Umaedi berharap, kedepannya semua nelayan di Kabupaten Indramayu dapat melindungi diri dan keluarganya melalui jaminan asuransi ketenagakerjaan baik melalui program pemerintah, CSR dunia usaha/perusahaan, maupun secara swadaya. (IJnews)