MAJALENGKA –
Pemkab Majalengka mendorong ‘kaulinan baheula’ atau permainan tradisional kembali eksis di tengah generasi milenial yang hidup di zaman serba praktis. Permainan atau olahraga tradisional (otrad) dewasa ini kian terkikis oleh zaman, bahkan dalam perjalanannya kian ditinggalkan.
Karenanya Bupati Majalengka, Karna Sobahi giat mengkampanyekan berbagai macam permainan tradisional. Sebab menurut dia, selain memiliki nilai eksotis, olahraga tradisional juga syarat akan spirit gotong royong, dan kebersamaan.
Itu juga seperti yang nampak dalam event permainan tradisional di Stadion Warung Jambu, Selasa (30/7/2019). Kegiatan bertajuk ‘Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Sekolah Dasar se-Kabupaten Majalengka’ tersebut, mempertandingkan berbagai macam olahraga tradisional seperti sumpit, egrang dan laon sebagainya.
Dikatakan Bupati Karna, budaya itu sangat berbanding lurus dengan pembentukan karakter, nilai serta kreativitas. Sedangkan budaya saat ini dengan pengaruh dari teknologi membentuk karakter generasi penerus lebih cenderung kepada pengaruh negatif.
“Permainan dulu membuat anak-anak lebih kooperatif, psikomotornya terasah, yang paling penting nilai dan budi pekerti yang kemudian terbentuk scara alami,” ungkapnya saat membuka kegiatan invitasi olahraga tradisional.
Masih dikatakan Bupati, sebagai upaya melestarikan olahraga tradisional pihaknya sangat mendukung jika di sekolah-sekolah kembali digalakan bahkan diikutsertakan dalam O2SN. (Oki)