MAJALENGKA –
Pemohon kartu kuning atau kartu pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Majalengka mengalami peningkatan signifikan. Banyak di antara calon pekerja yang mengajukan lamaran setelah Hari Raya Idul Fitri.
Dari bulan Januari sampai sekarang, jumlah pemohon kartu kuning mencapai 4.375 dan sebagian besar adalah perempuan. “Kita di angka 4.375 pemohon terhitung dari Januari sampai sekarang,” ungkap Kasi Pembinaan, Pengawasaan Lembaga Ketenagakerjaan Wahyu Sudianto, Kamis (23/5/2019).
Disebutkannya, kelulusan SMA yang mendekati Idul Fitri banyak dimanfaatkan masyarakat khususnya usia produktif untuk merantau ataupun bekerja di luar Majalengka selepas Lebaran. Tak heran jika pembuatan persyaratan pelengkap melamar pekerjaan seperti kartu kuning dan SKCK ada peningkatan.
Dari segi pelayanan, Disnakerin Majalengka juga terus berinovasi. Salah satunya adalah dengan pembuatan kartu kuning acara online yang langsung terintegrasi dengan Disdukcapil sehingga pemohon tidak membuang-buang waktu dengan mengisi formulir AK2.
“Para pemohon karru kuning sekarang bisa terlayani dengan cepat dalam sistem online. Namun persyaratan seperti foto copy KTP, ijazah terakhir, KK dan pas foto 3×4 dua lembar tetap disertakan,” jelasnya.
Dari sekian banyak pelamar kerja, kebanyakan diajukan ke luar daerah Majalengka seperti Jabodetabek, Tanggerang dan Karawang. Karena kendati banyak pabrik di Majalengka, slot lowongan kerja untuk laki-laki sangat terbatas dan juga karena UMK yang rendah sehingga lebih memilih bekerja di kota besar yang gajinya pun lebih besar.
Salah seorang pemohon kartu kuning Dedi Kartawijaya asal kecamatan Bantarujeg menuturkan, jika kebanyakan pabrik di Majalengka hanya menerima pekerja perempuan. Alasannya karena pabrik bergerak di bidang tekstil pembuatan pakaian jadi.
“Kalau laki-laki susah cari kerja di Majalengka. Lowongannya terbatas,” ungkapnya. (Oki)