INDRAMAYU –
Ratusan warga Desa Kenanga, Kecamatan Indramayu Kabupaten Sindang, menyambut kedatangan jenazah almarhumah Nurhidayati binti Wartono Surata (34), seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia di kamar hotel Golden Dragon, di Geylang, Singapura , akibat dicekik lehernya oleh Ahmed Salim, pria asal Bangladesh, pada Minggu 30 Desember 2018.
Jenazah tiba di rumah duka di Blok Gandok, RT 015, RW 005, Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sekitar pukul 16.40 WIB.
Hanya dalam beberapa menit singgah di rumah duka, kemudian jenazah langsung di makamkan di TPU Desa Kenanga.
Turut hadir dalam penyambutan Jenazah, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, BP3TKI Bandung, Pemerintah Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, serta sejumlah aparat kepolisian dan TNI setempat.
Pegawai BP3TKI Bandung, Riansa Manalu, mengungkapkan, BNP2TKI dalam hal ini hanya memfasilitasi kepulangan adapun mengenai kronologis kasus dan haknya PMI, pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari KBRI Singapura.
“Dalam hal ini, BNP2TKI baru sekedar memfasilitasi kepulangan jenazah dari Bandara Soekarno-Hatta ke kampung halamannya saja dulu, adapun mengenai penyebab kematian dan tentang hanya PMI kami masih menunggu keterangan resmi dari pihak KBRI Singapura,” kata Riansa Manalu.
Di tempat yang sama, Plt. Bupati Indramayu H. Supendi melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Hj. Sri Wulaningsih, secara langsung menyampaikan turut berdukacita kepada keluarga korban.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Indramayu turut berdukacita atas meninggalnya putri bapak, semoga keluarga diberi kesabaran dalam menerima cobaan ini,” ucap Kadisnaker Indramayu kepada keluarga Nurhidayati.
Senada dengan pegawai BP3TKI Bandung, Kadisnaker Indramayu pun mengaku masih belum mendapatkan ketenangan secara resmi penyebab kematian almarhumah Nurhidayati dari pihak KBRI Singapura maupun dari pemerintah pusat.
” Kami pun sama, masih menunggu keterangan resmi dari pihak KBRI Singapura,” pungkasnya.(IJnews)