BOGOR –
Pemkab Bogor gencar melaksanakan program nongol banat (Nobat) guna memberantas narkotika, minuman keras, prostitusi jalanan maupun terselubung serta hiburan malam pada daerah setempat.
“Program itu memang sudah selayaknya harus dilaksanakan, di mana Kabupaten Bogor harus menjadi daerah yang berkeadaban sesuai dengan Program Panca Karsa,” kata Bupati Bogor, Ade Yasin seperti yang dilansir Antara, Selasa (22/1/2019).
Menurut dia, program Nobat sudah mulai berlangsung sejak Senin (21/1) dengan menyisir wilayah Kecamatan Kemang dan menjaring 27 pekerja seks komersial (PSK). PSK tersebut langsung melakukan tes urin dan pendeteksian Human Immunodeficiency Virus (HIV) di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor.
Pada pelaksanaan program itu, ternyata diketahui 27 PSK yang terjaring berasal dari beberapa daerah tetangga Bogor seperti Cianjur, Sukabumi, Karawang, Purbalingga, dan masih banyak lagi.
“Kita kemarin(Senin) sudah melakukan program itu di Wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor dengan menjaring 27 PSK,” ungkap Ade Yasin.
Tentu dengan adanya program ini, diharapkan dapat menekan angka prostitusi jalanan maupun terselubung, penyakit kelamin. “Kami menginginkan Kabupaten Bogor dapat lebih baik dan bersih dari penyakit masyarakat untuk beralih menjadi religius,” tandas Ade Yasin.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perundang-undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Agus Ridho menyatakan, penangkapan kali ini menjaring sebanyak 27 PSK Yang ditemukan pada beberapa tempat kos dekat Tempat Hiburan Malam.
Kos-kosan 27 PSK tidak jauh dari tempat hiburan malam dan sebagai daerah mangkalnya. Tentu ini belum secara keseluruhan, disinyalir masih banyak PSK dan perlu melakukan pengecekan secara berkala.
“Saat ini sedang dilakukan pendataan, tes urine dan pemeriksaan narkoba serta HIV tehadap 27 orang tersebut oleh BNN, Dinas Kesehatan, serta Dinas Sosial,” ujar Agus.