CIREBON –
Dalam rangka Memperingati puncak maulid nabi Muhammad SAW, keraton Kanoman Cirebon menggelar tradisi tahunan panjang jimat pada Selasa (19/10/2021) malam hingga Rabu (20/10/2021) dini hari. Dalam tradisi ini puluhan benda benda pusaka diarak oleh para abdi dalem dari pendopo bangsal jinem menuju masjid agung Kanoman. Sementara warga nampak antusias mengikuti prosesi ini sepanjang perjalanan arak-arakan.
Tradisi panjang jimat ini diawali dengan Pangeran Patih Muhamad Qodiran berpamitan kepada Sultan Raja Muhammad Emirudin untuk memulai prosesi tradisi panjang jimat di keraton Kanoman Cirebon.
Usai berpamitan, pangeran patih mengenakan jubah berwarna keemasan dan memimpin langsung prosesi panjang jimat tersebut.
Kemudian puluhan abdi dalem keraton dengan membawa sejumlah benda benda pusaka peninggalan jaman dulu yang berusia ratusan tahun dibawa dalam tradisi tersebut. Benda benda ini merupakan simbol prosesi kelahiran manusia pada jaman dahulu yang masih tersimpan di keraton. ada pula yang membawa piring besar dan membawa sejumlah makanan yang sudah melalui prosesi dan doa-doa sebelumnya.
Seluruh yang dibawa para abdi dalem ini di bawa ke masjid agung keraton Kanoman, pangeran patih bersama para abdi dalem di dalam masjid melakukan sholawat dan memanjatkan doa dalam rangka memperingati maulid nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, meski pihak keraton mengajurkan agar warga tidak perlu berkerumun namun nampak warga tetap memadati tradisi tersebut. Mereka mengaku ingin memperingati maulid nabi bersama-sama di keraton Kanoman.
“Ingin ngalap berkah dan doa bersama sampai jam 12 malam biar berkah menyambut maulid nabi,” kata dia.
Sementara itu, tradisi panjang jimat ini merupakan puncak peringatan maulid nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi dan doa bersama ini berisi ajakan kepada masyarakat agar selalu mengingat nabi Muhammad SAW dan mengamalkan segala ajarannya.
Juru bicara keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina mengatakan prosesi ini tradisi rutin keraton Kanoman di bulan maulid.
“Tradisi ini juga merupakan pengenalan kepada masyarakat kita untuk mengenal nabi kita dari kelahiran sampai wafatnya. Panjang jimat sendiri artinya di aji dan di rumat dimana dikaji merupakan pembelajaran dan di rumat mengaplikasikan dari yang kita pelajari,” kata dia. (IJnews)