KUNINGAN –
Ratusan pegiat seni dari Teater Jalanan di bawah naungan Universitas Kuningan (Uniku) kembali melakukan aksi teatrikal. Kali ini, aksi teatrikal dengan tema ‘Kering’ dilakukan di tengah pawai alegoris dalam rangka Hari Jadi ke-521 Kabupaten Kuningan, Kamis (5/9).
Penampilan teater jalanan ini menyajikan kesenian kolaborasi antara seni musik dengan teater. Bahkan setiap kali karnaval budaya, teater Jalanan dari Uniku menjadi salah satu peserta yang paling dinanti aksinya oleh ribuan penonton.
Sutradara Teater Jalanan, Arip Hidayat dalam keterangan persnya, Kamis, menuturkan, pada pawai karnaval alegoris kali ini, Uniku mempersembahkan teater jalanan yang bertemakan Kering.
“Kering merupakan metafor dari kondisi dan situasi saat ini, baik tentang alam maupun manusia,” ucapnya.
Dia menjelaskan, bahwa kering alam menyebabkan bencana, kering pikiran dan hati manusia menyebabkan hilangnya sisi kemanusiaan.
“Kering bukan hanya soal musim, kering bukan hanya soal hujan, kering bukan hanya soal debu, tapi soal kita semua, soal kehidupan,” tandasnya.
Dia menambahkan, bahwa dalam kegiatan pawai alegoris tahun ini, Uniku mengikutsertakan peserta sebanyak 450 yang turut meramaikan dan memeriahkan kegiatan karnaval pawai alegoris.
Pada kesempatan itu, turut dalam rombongan karnaval Ketua Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan Uri Syam dan Rektor Uniku Dr Dikdik Harjadi. (Andri)