CIREBON –
Situasi Pemilu yang damai bisa saja dengan cepat berubah menjadi tak terkendali. Terlebih, dinamika politik menjelang Pemilu 2019 ini terus menghangat dan cenderung panas.
Ketegangan antar pendukung Capres kian tinggi. Untuk mengantisipasi kerusuhan dan gangguan keamanan Pemilu, Polres Cirebon Kota bersama instansi terkait melakukan simulasi penyekatan situasi kontijensi.
Simulasi penyekatan dilakukan di sejumlah titik yang dianggap penting dan urgen bagi publik, diantaranya adalah di Gedung Negara, Polsek Kedawung, Polsek Lemahwungkuk atau perbatasan Kota dengan Kabupaten Cirebon dan Penggung, Kota Cirebon.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy mengatakan, penanganan dan pencegahan gangguan keamanan harus terukur, terarah, dan terintegrai antar instansi. “Apabila terjadi kerusuhan di Kota Cirebon, anggota gabungan yakni TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub dapat bertindak dengan cepat dan terarah,” katanya, Kamis (11/4/2019).
Selain itu, seluruh petugas memiliki cara bertindak masing-masing dan setiap individu tahu betul harus berbuat apa saat terjadi kerusuhan. “Pahami betul siapa dan berbuat apa agar dalam pelaksanaan tidak bingung dan tetap terarah,” ujarnya.
Ia menambahkan, setiap personil harus dapat mendeteksi dan memiliki kepekaan tinggi terhadap embrio gangguan keamanan. Namun, tetap mengedepankan tindakan yang humanis.
“Situasi dapat berubah dengan cepat, kita bisa merencanakan namun di lapangan akan lebih kompleks. Saya harap, seluruh arahan dapat diserap dengan baik indikasi sekecil apapun harus dapat ditangani dengan pendekatan humanis,” pungkasnya. (Juan/SRM)
