MAJALENGKA – Fenomena politik identitas kerap muncul saat adanya perhelatan lima tahunan melalui pemilu. Bahkan Polri akan fokus terhadap isu tersebut, apalagi kini telah memasuki tahun politik menuju Pemilu 2024.
Sejauh ini, politik identitas berpotensi memecah rasa persatuan bangsa di masyarakat. Tentunya, politik identitas tidak lagi muncul saat pemilu mendatang berlangsung.
Kepala Badan Intelijen Negara (Kabaintelkam) Polri, Komjen Ahmad Dofiri menyebut, isu politik identitas akan menjadi perhatian khusus kepolisian. Oleh sebab itu, masyarakat agar tidak tergiring isu politik identitas di Pemilu 2024.
“Isu yang jadi perhatian kami di Pemilu 2024, pertama terkait bagaimana masyarakat menghindari politik identitas. Kami belajar dari pemilihan sebelumnya, politik identitas berpotensi memecah belah bangsa,” kata Kabaintelkam Polri, Ahmad Dofiri saat melakukan kunjungan di Majalengka pada Jumat (13/1/2023).
Pihaknya mengaku, jajaran kepolisian sejatinya telah siap menyukseskan penyelenggaraan pemilu dari sejumlah ancaman yang berpotensi memecah belah bangsa. Termasuk akan menggandeng seluruh elemen masyarakat, agar lebih mengedepankan rasa toleransi.
“Insya Allah kita semua bersama-sama terutama umat Islam, kita semua bersepakat bersama-sama mengusung kemajemukan dari keragaman. Kita berbangsa dan bernegara itu harus kita usung terus, jangan sampai ada saling bergontok-gontokan saling adu di antara anak bangsa,” pungkasnya.(*)