Indramayujeh.com, Indramayu – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Indramayu Melawan berakhir ricuh pada Kamis, 20 Februari 2025. Kericuhan dipicu oleh upaya massa yang memaksa masuk ke Kantor DPRD Indramayu, sehingga terjadi saling dorong dengan petugas kepolisian yang berjaga.
Sebelum insiden itu terjadi, ratusan mahasiswa tersebut melakukan longmarch menuju kantor dewan. Mereka berorasi menyampaikan aspirasi dan membakar ban bekas sebagai bentuk protes. Aksi ini merupakan bagian dari penolakan terhadap pemangkasan anggaran pendidikan serta tuntutan lainnya yang mereka ajukan.
“Untuk awal itu, kami dari BEM PT NU dan aliansi mahasiswa Indramayu itu mengajukan 17 tuntutan. Namun, setelah di lapangan kami sudah merevisinya jadi beberapa tuntutan, yang pertama adalah ciptakan pendidikan gratis ilmiah yang demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan, karena pendidikan adalah hak fundamental setiap warga negara,” ujar Carhendi, salah satu koordinator aksi.
Carhendi juga menegaskan bahwa aksi lanjutan akan digelar apabila aspirasi mereka tidak mendapatkan tanggapan dari pihak pemerintah.
“Kalau misalkan tuntutan-tuntutan ini tidak didengar, maka bakal ada lagi aksi-aksi selanjutnya,” katanya.
Massa aksi mengaku kecewa karena tidak dapat masuk ke dalam gedung DPRD.
“Tadi belum sempat masuk ke gedung dewan, tadi agak kesal juga, karena mereka sebagai wakil rakyat seakan-akan menghalang-halangi kita, mereka aparat-aparat yang katanya berpihak kepada kita, justru mereka menghalang-halangi kita untuk menyampaikan aspirasi,” tambahnya.
Setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan DPRD Indramayu, massa akhirnya membubarkan diri meski ketegangan sempat terjadi di lokasi unjuk rasa. (*)