Indramayujeh.com, Indramayu – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan melalui fungsi Communication, Relation & CSR mengadakan Pelatihan Pembuatan Kopi bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk siswa-siswi SLB Mutiara Hati, Indramayu.
Pelatihan diikuti oleh 7 siswa-siswi setara SLTA yang dibimbing oleh trainer dan praktisi kopi Triantoro dari Kopi Seduh Indramayu.
Serta didampingi juga oleh Perwira dan Community Development Officer PT KPI Unit VI Balongan.
Pelatihan Pembuatan Kopi
Pada pelatihan tersebut mereka diajarkan untuk menjadi Barista dengan membuat berbagai macam minuman kopi kekinian.
Dimulai dengan pengenalan macam biji kopi dan bahan pelengkap lainnya serta alat-alat yang dipergunakan.
Lalu dilanjutkan dengan praktek pembuatan minuman kopi dengan teknik kopi Rokpreso, V60, Vietnam Drip, Moka Pot, French Press dan Aero Press.
Area Manager Communication, Relation & CSR Mohamad Zulkifli menjelaskan bahwa pelatihan membuat kopi tersebut diberikan sebagai bekal wirausaha kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
“Diharapkan setelah mereka menyelesaikan pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) teman-teman istimewa ini mempunyai keterampilan lebih, dalam hal ini adalah di bidang pembuatan kopi yang dapat digunakan untuk berwirausaha”, terang Zul.
Tujuan Lainnya
Lebih lanjut Zul menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat sekaligus memberikan motivasi, menumbuhkan daya saing dan kepercayaan diri para siswa berkebutuhan khusus di SLB Mutiara Hati bahwa keterbatasan tidak menjadi penghambat untuk meraih kesuksesan.
Pada kesempatan tersebut, dengan dibimbing oleh gurunya salah satu murid yang mengikuti pelatihan, Carnoto, berkesempatan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan gembiranya karena telah mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri.
Kegiatan pelatihan pembuatan kopi merupakan Program Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa yang merupakan bagian dari salah satu Program Pemberdayaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Unit VI Balongan tahun 2023.
TJSL dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.