BANDUNG –
Calon Gubernur Jabar, Sudrajat rajin bersilaturahmi ke pesantren dan bertemu ulama.
Pengamat politik dari Unpar Bandung Asep Warlan menilai, langkah tersebut berpengaruh dalam meningkatkan elektabiltas.
“Pengaruhnya besar. Karena pesantren itu bukan hanya tempat orang yang sedang belajar. Di sana ada pemimpin karismatik yang sikapnya akan diikuti,” kata Asep Warlan.
Asep mengatakan, langkah pasangan cagub Jabar, termasuk Sudrajat-Syaikhu, mendekati pesantren boleh jadi efektif.
“Tak hanya tempat orang-orang belajar, di sana juga ada orang tua anak-anak, yang tentunya akan bertanya siapa yang cocok memimpin Jabar,” tambah Asep.
Pengamat politik dari Unpad Firman Manan mengatakan hal senada. Menurut dia, mayoritas penduduk Jawa Barat adalah muslim. Trennya saat ini, tingkat religiusitasnya meningkat dari waktu ke waktu.
“Dengan bersilaturahmi ke pesantren menunjukkan ada kedekatan calon dengan para ulama. Ada karakteristik juga masyarakat tradisional yang menjadikan pemimpin informal, seperti kiai bahan rujukan memilih pemimpin,” kata Firman.
Sudrajat sendiri menilai, peran dan nasihat para ulama dalam sebuah kepemimpinan amat sangat diperlukan. Tujuannya agar sang pemimpin selalu ada di rel yang benar dalam menjalankan roda kepemimpinannya.
“Yang pasti saya memohon doa restu untuk keselamatan dan kesuksesan saya dalam pesta demokrasi 2018 Pilkada Jabar nanti,” tandas cagub yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN itu.
Baru-baru ini, Kang Ajat, sapaan Sudrajat, bertemu dengan Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT) KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym. Pertemuan berlangsung di Tasikmalaya bersama sejumlah ulama di Jawa Barat.(tedy saputra)