CIREBON –
Ratusan santri Se-Cirebon yang tergabung dalam Forum Santri Cirebon untuk Tanah Air (Fasbir), melakukan deklarasi dukungan terhadap Joko Widodo, untuk kembali maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun depan.
Deklarasi tersebut, dilaksanakan, setelah sebelumnya digelar istighosah untuk keselamatan bangsa Indonesia yang dilaksanakan di GOR Mbah Muqoyyim Pondok Buntet Pesantren, Jumat(3/ 8)
Dalam pernyataan sikap yang disampaikan oleh Gus Nemi Mu’tasimbillah, selain mendukung Jokowi maju kembali dalam pemilihan presiden, para santri juga meminta tidak ada politisasi SARA pada pelaksanaan pilpres nanti. Selain itu, para santri juga menyerahkan sepenuhnya pemilihan wakil presiden, kepada Joko Widodo.
“ Menyerahkan sepenuhnya, urusan pemilihan bakal Cawapres kepada Joko Widodo,” ujar Nemi saat membacakan pernyataan sikap.
Menurut Nemi, dukungan santri kepada Joko Widodo, menurutnya berdasarkan banyak hal. Selain karena Jokowi sangat peduli terhadap para santri, Jokowi juga membuktikan pembangunan yang nyata, yang manfaatnya sudah dirasakan oleh rakyat Indonesia.
“ Dibandingkan dengan calon lainnya, Jokowi yang paling layak,” ujar Nemi.
Sementara itu, pengasuh Pondok Buntet Pesantren, KH Wawan Arwani menuturkan, bahwa deklarasi yang dilakukan oleh para santri merupakan hal yang wajar. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari hak politik santri untuk menentukan pilihannya.
Menurut Wawan, deklarasi dukungan santri terhadap Jokowi untuk maju dua periode, penuh dengan kesadaran. Pasalnya, santri sudah melihat dan faham tentang realita dilapangan, bahwa pemerintah sekarang cukup peduli terhadap pesantren.
“ Sehingga sangat wajar, para santri mendukung Jokowi maju dua periode,” kata Wawan.
Hal serupa juga disampaikan KH. Aris Ni’matullah, alumni Pengasuh Pondok Pesantren Buntet sekaligus alumni Al-Azhar Kairo ini menuturkan, bahwa santri sudah merasakan bahwa pemerintahan sekarang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sehingga menurutnya, santri sudah dewasa dan sudah bisa memilih pemilih yang tepat.
“ Santri sudah dewasa dan bisa memilih pemimpinnya, Apalagi pemerintahan sekarang lebih baik dibandingkan sebelumnya,” ujar Aris.
Mengenai kriteria Cawapres, Aris juga setuju dengan para santri bahwa sepenuhnya diserahkan kepada Jokowi. Menurut Aris, yang terpenting adalah, Cawapres tersebut memahami, bahwa muslim di Indonesia adalah, orang Islam yang tinggal di Negara Indonesia. Bukan orang Indonesia yang tinggal dinegara Islam. Sehingga, kesepakatan ulama-ulama dahulu mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan lainnya, harus dipertahankan.
“ Kalau kriteria banyak, tapi yang terpenting adalah memahami bahwa kita adalah warga Indonesia,” kata Aris.(tomi indra)