MAJALENGKA –
Bulan ramadhan, selalu terjadi peningkatan kebutuhan pokok yang signifikan. Seiring dengan itu, kerap dimanfaatkan pedagang untuk mencari keuntungan dengan menaikan harga-harga dengan berbagai alasan.
Kenaikan harga yang berkepanjangan membuat naiknya inflasi. Manager Kantor BI Wilayah Cirebon Maya Indriyani mengatakan dalam rapat bersama Bupati Majalengka Karna Sobahi, beserta para alim ulama dan pengasuh pondok pesantren di Majalengka di Gedung Graha Yudha Karya Abdi Negara, Senin (13/5). Disebutkan dia, jika di wilayah III (Ciayumajakuning) angka inflasi masih stabil dan cenderung masih lebih rendah dari pada Jabar maupun Nasional.
Menurutnya jika di bulan ramadhan, komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah bawang merah, bawang putih, daging dan telur ayam ras serta cabe rawit. Masyarakat dihimbau supaya dapat mengatur konsumsi.
Lebih lanjut Maya, pihaknya meminta bantuan kepada para alim ulama untuk mengkampanyekan pola hidup irit. Lebih mengedepankan kebutuhan pokok daripada kebutuhan penunjang. Dan jangan membeli sesuatu yang tidak diperlukan.
“Peran alim ulama dalam pemantauan inflasi, dapat mengampanyekan berbelanja bijak dalam pengajian-pengajian,” ujrnya.
Sambung Maya, penyebab harga melonjak adalah stok yang habis padahal sudah di hitung cukup. Karena stok langka harga menjadi naik.
“Tapi stok habis juga bisa diakibatkan permainan pasar, pedagang menahan barang supaya langka dan harganya naik karena permintaan mendesak,” sebutnya. (Oki)
