MAJALENGKA –
Anwar (41) pria asal Blok Legasariwetan, Desa Argasari, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka ditemukan tewas dalam kerangkeng dengan tangan terikat oleh ibu kandungnya, Onah di rumahnya.
Anwar yang selama ini diketahui memiliki penyakit kejiwaan, terpaksa dimasukan ke dalam kerangkeng dengan ukuran ukuran 150 x 150 x 70 sentimeter tewas dalam kondisi tangan terikat ke belakang.
Sebelumnya oleh pihak keluarga Anwar diikat menggunakan tali kain pada Jumat (22/3/2019). Korban terpaksa diikat karena kerap mengamuk dan mengancam jiwa. “Kami terpaksa memasukan Anwar kedalam kerangkeng karena takut mangamuk dan merusak barang warga,” ujar Onah.
Kemudian, pada Selasa (26/3/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, Onah yang datang dan memanggil-manggil korban untuk mengecek keadaan anaknya itu, tidak kunjung mendapatkan jawaban.
Kapolres Majalengka AKBP Mariyono, melalui Kapolsek Talaga IPTU Agus Romi menjelaskan, korban meninggal di dalam kerangkeng dengan posisi duduk dan tangan terikat tali kain.
“Korban memang sakit ingatan, dan ditemukan meninggal setelah empat hari di dalam kerangkeng dengan posisi duduk,” tutur Kapolsek Talaga.
Sementara itu, dari hasil penyelidikan tangan korban membiru akibat terikat tali kain. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan penyebab pasti korban meninggal masih dalan proses pemeriksaan lebih lanjut,” pungkas Kapolsek. (Oki)