INDRAMAYU –
Bupati Indramayu Supendi tegas dalam menanggapi rencana relokasi pembangunan asrama haji yang dilontarkan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum.
Ditunjuknya Indramayu sebagai lokasi pembangunan asrama haji untuk mendukung pemberangkatan haji dan umrah melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Majalengka, dimulai sejak awal tahun 2018.
Saat itu Kementerian Agama (Kemenag) mencari lokasi untuk pembangunan asrama haji. Melihat peluang strategis bagi Indramayu, Supendi berangkat dan melakukan presentasi di hadapan salah satu Dirjen Kemenag.
Setelah itu, perwakilan Kemenag datang ke Indramayu untuk melihat lokasi lahan dan memberikan lampu hijau. Kemudian ditinjaklanjuti dengan melayangkan surat dan dibalas oleh Kemenag bahwa Indramayu ditunjuk sebagai lokasi pembangunan asrama haji.
“Administrasi persyaratan disiapkan termasuk peralihan lahan aset pemda kepada Kemenag,” papar Supendi menjelaskan kronologi ditunjuknya Indramayu sebagai lokasi pembangunan asrama haji oleh Kemenag.
Bahkan, dikatakan Supendi, seusai MoU dengan Pemkab Indramayu, Kemenag mengirimkan site plan asrama haji yang akan dibangun di Indramayu. “Pembangunan asrama haji butuh proses dan waktu yang panjang,” tandas Supendi.
Munculnya statemen rencana relokasi pembangunan asrama haji oleh Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum dinilai Supendi sebagai langkah tidak mengikuti proses secara benar.
Apalagi, sambung Supendi, saat kopdar dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil disampaikan bahwa Indramayu sudah menempuh proses, dan menyiapkan lahan.
“Kata Gubernur (Ridwan Kamil), yang sudah berjalan silahkan dilanjutkan,” kata Supendi menirukan pernyataan Ridwan Kamil terkait kesiapan pembangunan asrama haji. (Nafis)