MAJALENGKA –
BPBD Kabupaten Majalengka menemukan tiga desa di dua kecamatan berpotensi terjadi pergerakan tanah. Namun untuk memastikannya diperlukan kajian dari tim ahli geologi.
“Pada 2019 ini kita menemukan ada lokasi yang rawan terjadinya pergerakan tanah. Tapi betul atau tidak, lokasinya harus dikaji terlebih dahulu oleh Badan Geologi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agus Permana, Senin (25/2/2019).
Dijelaskan Agus, temuan itu sudah dilaporkan ke Badan Geologi di Bandung, namun belum ada kajian lebih mendalam. “Lokasi terbaru yang rawan pergerakan tanah ada di Desa Cimangguhilir dan Salawangi di Kecamatan Bantarujeg, serta Desa Cimuncang Kecamatan Malausma,” kata jelas Agus.
Sebelumnya titik rawan pergerakan tanah dari hasil kajian Geologi, ada di sejumlah blok di desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Majalengka. “Kecamatan Sindangwangi merupakan salah satu daerah yang penyebaran titik potensi pergerakan tanahnya cukup banyak,” jelasnya.
Lokasi di Kecamatan Sindangwangi itu terdapat enam titik yang tersebar di empat desa. Titik itu yakni di Blok Tegalsari (Desa Jerukleeut), Blok Desalama, Sinapeul (Desa Ujungberung), Blok Ciloa (Desa Lengkong Kulon), serta Blok Manis dan Blok Pahing (Desa Sindangwangi).
“Kasus terakhir yang lumayan besar terjadi di Desa Jerukleeut Februari 2018. Dari kasus-kasus itu, sudah ada penelitian dari Badan Geologi tahun lalu. Hasil kajian Badan Geologi Maret 2018, belum ada keharusan untuk relokasi,” jelasnya.
Selain beberapa desa di Kecamatan Sindangwangi, jelas dia, pada 2018 juga ditemukan potensi serupa di beberapa kecamatan lainnya. Titik-titik lain itu yakni di Desa Cibereum (Kecamatan Talaga), Desa Kubangsari (Kecamatan Bantarujeg), dan Desa Sinargalih, Kecamatan Lemahsugih.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Majalengka, Indrayanto menambahkan, saat ini alat pendeteksi pergerakan tanah mengalami kerusakan. Sehingga ketika ada kejadiaan tidak langsung dapat dideteksi. “Kalau membeli alat itu anggarannya cukup besar, paling juga memperbaikinya,”ucapnya.
Dia menuturkan, alat pendeteksi pergerakan tanah tersebut, saat ini sudah dipasang di lima lokasi. “Ada di Gunung Anteun Cigintung, Kecamatan Malausma, di Desa Padarek Kecamatan Lemahsugih, Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka, Desa Cibeureum Kecamatan Talaga, dan di Desa Sindangwangi Kecamatan Sindangwangi,” ucapnya. (Oki)